Dalam
dunia kedokteran kita kenal ada dua jenis dokter dilihat dari segi pelayanannya
yang membuat pasien nyaman yakni: dokter bertangan dingin dan dokter yang biasa
saja. Bertangan dingin artinya: semua pasien yang ditolongnya cepat sembuh,
meskipun obatnya cuma jenis generik dan sama dengan dokter lain, yang disebut dokter
biasa saja. Dokter bertangan dingin ini pasti laris dan penuh pasien, sedangkan yang biasa ya pas-pas saja.
Dokter
yang datang ke kota Kapernaum menurut cerita Injil hari ini bukan dokter sebab
tidak berpendidikan dokter tetapi Yesus dari Nasareth, putera Maria dan Yosef. Karena
kuasa ajaib yang ada pada-Nya, maka Ia biasa disebut sebagai dokter ilahi atau
dokter dari segala dokter. Dengan cara menjamah atau hanya dengan bersabda atau
memberi perintah, semua sakit dan penyakit disembuhkan-Nya, bahkan yang cacat
seperti buta, lumpuh, bisu, tuli bisa sembuh semuanya. Kuasa penyembuhan itu
ada pada-Nya karena Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Cerita Injil
hari ini menarik sekali. Sesudah mengajar Ia pergi ke rumah Petrus. Di rumah itu
ibu mertua Petrus sakit demam. Dijamah-Nya ibu itu dan ia langsung sembuh dan bangun.
Melihat kejadian itu semua yang sakit dan kerasukan dihantar kepada-Nya dan
mereka semua disembuhkan. Kuasa-Nya demikian ajaib dan tak seorang pun yang
tidak sembuh petang itu.
Berbicara
tentang kuasa penyembuhan, kuasa Ilahi pada Yesus tak tertandingi. Semuanya ajaib
dan terjadi melalui mujizat, sebab tak satupun dari pasien yang diberi-Nya
obat-obatan. Semuanya dengan sabda dan perintah-Nya. Kuasa sabda melekat pada
Dia yang datang dari yang Ilahi. Allah mengunjungi umat-Nya, menyembuhkan yang
sakit dan menghidupkan yang mati, dst.
Penulis
Kitab Ibrani mengatakan: Yesus
membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada di dalam perhambaan karena takut
akan maut (bdk 2:14-18). Sakit dan
penyakit pada masa itu bahkan hingga sekarang adalah momok yang menakutkan,
sebab semua manusia takut sakit dan kematian. Tetapi ketika Dia datang dengan
kuasa-Nya yang besar, semua penyakit dilenyapkan, harapan akan mencapai umur
panjang menggelora dan bisa terwujud, kematian bukan lagi menjadi momok tetapi
menjadi sahabat dari semua yang percaya kepada-Nya. Oleh kedatangan dan karya
tebusan-Nya semua orang yang percaya boleh menerima pembebasan dari semua
bentuk ketakutan itu. Dia datang semuanya sembuh.
Pada
saat kita merayakan sakramen, sesungguhnya kita menerima rahmat pembebasan dan
penyembuhan dari Tuhan, sebab Dia selalu hadir dalam perayaan itu. Namun seringkali
saking biasanya pelayanan seperti itu maka jarang sekali orang mau mengimani
Dia sebagai dokter yang bisa menyembuhkan. Kiranya mulai hari ini kita kembali
membaharui iman kita akan kehadiran-Nya melalui pelbagai pelayanan rohani
Gereja, sehingga setiap kali kita merayakannya kita disembuhkan dan dibebaskan
!