Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Januari 17, 2017

KEKUATAN PENGHARAPAN !



Kekuatan pengharapan mampu membongkar langit dan menembus surga dan segala sesuatu yang tak pernah terbayangkan dalam hidup ini akan terjadi dan semuanya akan tampak mengejutkan kita. Pengharapan termasuk salah satu kebajikan teologal, kebajikan pemberian Allah, disamping iman dan kasih. Pengharapan menguatkan iman. Iman akan Tuhan yang dipercayai sebagai Pencipta yang mahakuasa, mahamurah, mahakasih dan setia pada janji-janjiNya. Pengharapan dapat membongkar segala penghalang yang menantang dan mengalahkan segala perasaan salah yang mencelakakan. Pengharapan dapat membuat si pendosa bertekuk di hadapan-Nya untuk memohon ampun.

Dalam perjanjian lama disebut nama-nama orang pilihan yang telah hidup dalam harapan yang kokoh: Abraham, Isaak. Yakub, Musa, Yusuf, Esther, Ayub, para nabi, Daud, Salomon dll. Dalam perjanjian baru juga disebut Zakharias dan istrinya, Yohanes Pembaptis, Maria, Yosef, orang buta dari Yerikho, Zakheus, Paulus, Silas, para murid Yesus, dll. Mereka semua hidup dalam iman akan Tuhan. Mereka mengalami banyak pencobaan tetapi karena kokohnya pengharapan mereka pada janji-janji Allah, mereka tetap setia pada iman mereka akan Allah yang mampu membuat segalanya bisa. Kita lihat dan saksikan bahwa mereka bisa. Iman dan harapan membuat segalanya bisa. Tak ada yang mustahil bagi Tuhan dan tak ada yang mustahil bagi setiap orang yang percaya, ini pesan Yesus, Putera Allah.

Bacaan pertama hari ini mengingatkan kita betapa pengharapan itu kuat bagaikan sauh yang menahan sebuah kapal besar sehingga tidak terhanyut ke mana-mana bila berlabuh; pengharapan itu membuat jiwa aman dan bebas dari rasa gelisah takut dan cemas, sebab pengharapan kita bukan terarah pada sesuatu yang kosong tetapi pada Dia yang ada di balik tabir kehidupan ini, yakni Imam Agung Abadi, Yesus Kristus Tuhan kita, pusat dan Raja di atas segala raja. “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya” (Ibr 6:20)

Pengharapan melampaui aturan Taurat yang digariskan Musa sebagai pedoman hidup bagi bangsa Israel. Mengapa? Injil hari ini mengisahkan para murid ada bersama “subyek” pemberi harapan, yakni Kristus Yesus. Dalam suatu perjalanan mereka memetik bulir gandum untuk dimakan, sebab mereka lapar. Tetapi aturan Sabat melarang orang Yahudi bekerja pada hari Sabat. Karena itu kaum Farisi menegur murid-murid yang melanggar aturan Sabat. Jawaban Yesus menghentikan teguran orang Farisi. “Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat”. Sebagai Tuhan atas hari Sabat, Yesus membuat pengecualiaan bagi para murid-Nya saat itu karena mempertahankan hidup demi sesuatu yang lebih tinggi dan jauh lebih berharga dari pada aturan. Yesus tidak menginginkan para murid itu sakit atau mati gara-gara tidak makan (bdk Mrk 2:23-28). Tuhan dalam diri Yesus dapat mengubah segalanya demi kasih-Nya kepada para murid, teman seperjalanan dan pembantu-Nya.

Di saat Anda sakit, lapar dan haus atau sedang dilanda pelbagai macam kekurangan baik dalam hidup rohani dan aupun jasmani, harapan pada Allah, sumber segala berkat dan yang selalu setia janji, tidak pernah akan kembali tanpa mujizat-Nya. Tetaplah berharap pada-Nya dalam suka dan duka. Kita adalah anak Allah yang telah dianugerahi pengharapan yang sama seperti semua orang kudus dalam perjanjian lama dan baru di atas.










Adhitz Ads