Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Januari 12, 2017

SALING MENASIHATI !


Saling menolong dan menasihati adalah sisi kecerdasan sosial dari hidup manusia. Dalam dunia modern seperti sekarang ini, sisi ini harus mendapat perhatian utama jika kita ingin maju dan meraih masa depan yang semakin lebih baik. Orang selalu mengajak kita untuk bekerja sambil berjejaring – membangun relasi dengan siapa saja agar kita saling menolong dan menasihati lalu bergandengan tangan dalam mengejar cita-cita kita. Dalam hubungan dengan ini kebajikan utama yang perlu dijaga adalah hidup dalam kasih persaudaraan.

Menurut penulis Kitab Ibrani hari ini kasih persaudaraan baru bisa bertumbuh dan berkembang jika kita memiliki semangat “membuka diri” atau dalam bahasa penulis: “jangan keraskan hati” seperti para nenek moyang Israel ketika berada di padang gurun dahulu. Orang yang keras hati itu adalah ciri khas dari orang hatinya jahat, yang tidak percaya kepada Tuhan dan sesama, yang sudah penuh dengan tipu daya dosa (Ibr 3:7-14). Dari pengalaman orang Israel, mereka yang keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan, banyak sekali orang yang tidak mencapai tanah terjanji karena tegar hati. Kitab Amsal bilang: orang tegar hati selalu menyangka kehidupannya lurus ternyata ujungnya menuju maut (bdk Ams 14:12). Orang yang tegar hati itu ibarat kambing yang bila ditarik ke depan dia mundur tetapi bila diusir pergi dia datang. Karena itu penulis Ibrani mengajak kita untuk: “saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini".

Orang kusta dalam Injil tanpa dinasihati siapa-siapa datang kepada Yesus. Dengan hati terbuka ia memohon kepada-Nya agar mau menyembuhkan dirinya yang terkena penyakit kusta mematikan. Permohonannya dikabulkan. Yesus menyembuhkan dia dan sesudah sembuh ia pun pergi dengan sukacita (Mrk 1:40-45). Hati yang terbuka kepada Tuhan dan sesama merupakan sebuah pintu masuk yang baik bagi karya Roh Kudus. Roh Kudus akan bekerja sedemikian rupa membuka setiap pintu dan jendela surgawi dan dari sana mengalirlah segala rahmat yang kita perlukan guna membantu kita untuk bertumbuh dan berkembang serta menghasilkan buah-buah kebaikan menuju masa depan yang lebih baik.

Orang kusta itu telah mendapatkan apa yang dia rindukan yaitu kesembuhan jiwa raga dari penyakit yang paling menakutkan. Renungan ini semoga menjadi nasihat bagi siapa saja agar selalu mau membuka diri di hadapan Tuhan dan juga mau membuka jaring kerja sama dengan orang lain.

Adhitz Ads