Orang bilang: perilaku seseorang ditentukan oleh latar belakang
pendidikannya, dari apa yang dia dengar – lihat – baca dan alami. Kalau seseorang
sering mendengar, melihat, membaca dan mengalami hal-hal yang positip, maka
perilaku orang itu akan dipengaruhi oleh hal-hal yang positip, menyenangkan dan
dalam hidupnya ia selalu memperlihatkan hal-hal yang positip; akan tetapi
jikalau seseorang sering mendengar, melihat, membaca dan mengalami hal-hal negatip,
maka perilaku orang itu akan dipengaruhi oleh hal-hal negatip itu dan dalam
hidupnya akan selalu bersikap negatip. Bagaimana kalau kita sering membaca sabda Tuhan?
Sabda
Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci berisi cerita, janji, harapan, nasihat,
doa dan seruan pertobatan, dan semuanya berisi hal-hal, nilai-nilai yang
berhubungan dengan peran Tuhan dalam hidup manusia. Tuhan dilihat dan diyakini
sebagai pencipta dan yang mengatur segala-segalanya sejak awal hingga akhir
dari kehidupan manusia. Karena itu kuasa sabda Tuhan yang tertulis dalam Kitab
Suci, jika ia dibaca dengan tekun dan teliti sambil mengimani dan menghayatinya
maka kata penulis KItab Ibrani dari bacaan pertama hari ini: “Firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang
tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan
mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” (Ibr
4:12-13). Saking mulia, benar, kuat, tajam dan penuh kuasanya sabda Tuhan (sampai masuk hingga ke sum-sum), maka sabda itu
dapat mempengaruhi kehidupan manusia untuk mencintai Tuhan dan sesama serta
semua alam ciptaan-Nya lalu mengubah hidupnya agar hidup sesuai dengan kehendak
Tuhan, sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Manusia menjadi sukses dalam hidup
rohani (suci, jujur dan mencapai keselamatan) dan jasmani (kaya, sejahtera)
karena ia hidup selaras dengan kehendak Allah, taat kepada sabda Tuhan.
Suatu
bukti bagaimana tajam dan menariknya sabda Tuhan yang bisa mengubah hidup
seseorang adalah peristiwa Injil hari ini. Matius, pegawai pajak, lagi duduk di
tempat cukai. Pekerjaannya dibenci oleh kalangan Yahudi lain karena ia dianggap
selalu melakukan korupsi dari pekerjaannya itu. Namun ketika ia mendengar
panggilan (suara Tuhan) untuk mengikuti Tuhan Yesus, ia segera meninggalkan
pekerjaannya dan menjadi rasul – murid Yesus sampai mati, menjadi orang kudus
dan dihormati sebagai rasul hingga hari ini bahkan selamanya sampai ahir dunia.
Ketajaman sabda Yesus atas dirinya telah membuatnya berubah dari orang berdosa
menjadi orang kudus karena ia hidup bersama Tuhan dan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Jika
ingin memperbaiki hidup jadi lebih baik, berintegritas dan menang atas segala
tantangan dan godaan, sabda Tuhan adalah jalannya yang paling kuat dan paling
mulia dan menghantar kita hingga sampai pada tujuan hidup. Maka sabda Tuhan
perlu dibaca, dihayati dan sabda itu akan mengubah hidupmu menjadi lebih baik
dan mencapai keselamatan. ‘