Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Januari 21, 2017

PERJANJIANNYA: LAMA DAN BARU !



Dalam Kitab Suci jelas sekali perbedaan antara perjanjian lama dan baru. Dalam perjanjian lama, syahnya isi perjanjian antara Allah dan manusia, dimeterai dengan darah binatang, seperti anak domba, sapi, lembu atau kambing dengan syarat tak ada cacatnya. Dari hakekat sifatnya perjanjian ini tidak bisa menebus dosa, dia hanya memperlihatkan bayang-bayang  dari keselamatan. Tetapi dalam perjanjian baru syahnya perjanjian ini tidak oleh darah binatang lagi, melainkan oleh darah Kristus, darah Ilahi yang telah rela wafat di kayu salib. Inilah satu-satunya persembahan sempurna, yang syah dan berkenan kepada Allah, ia bukan menghasilkan bayang-bayang dari keselamatan, tetapi keselamatan yang sempurna, tak bercela, yang kudus, mulia, berasal dari Allah sendiri. Persembahan sempurna dalam perjanjian baru ini menggantikan yang tidak sempurna dari perjanjian lama. Dalam iman kita, melalui lagu “Tantum Ergo” kita mengakui dan mengimaninya: Cara lama telah ganti telah diperbaharui.

Bacaan pertama hari ini, penulis Kitab Ibrani, memberi penjelasan sedikit tentang bagaimana proses persembahan lama itu dipersembahkan di kemah suci. Dalam kemah suci itu ada dua altar. Bagian depannya disebut tempat suci dan bagian lebih dalam lagi tempat mahasuci. Antara keduanya yang suci dan mahasuci itu dibatasi tirai. Bila ada seorang imam yang bertugas membawa persembahan ke tempat mahasuci selalu ada adegan buka tutup tirai batas itu. Buka tutup tirai mempunyai arti bahwa persembahan yang dihantar itu belum menghasilkan keselamatan sempurna (hanya bayang-bayang). Tetapi ketika Yesus wafat di kayu salib tirai itu terbelah dua dan tidak ditutup lagi sehingga tidak ada batas lagi antara tempat kudus dan mahakudus. Ini menandakan bahwa persembahan diri Yesus di kayu salib itu sempurna, darah suci-Nya mengalir deras membongkar tirai penutup itu untuk mengurapi semua anak manusia yang percaya kepada-Nya. Mereka yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. “Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” (bdk Ibr 9:2-3.11-14). Inilah jaminan terindah dan termulia serta sempurna dari Yesus Kristus. Inilah tujuan utama dari kedatangan-Nya ke dunia. Ia hanya mempersembahkan satu kali untuk selamanya. Syukur kepada Allah bahwa persembahan Yesus sudah dimeterai melalui ekaristi kudus. Maka doa ekaristi menjadi doa paling sempurna dalam ibadat kita.

Sebaliknya orang-orang yang tidak mengenal tujuan utama kedatangan Kristus ini mencap Dia, sebagai orang yang tidak waras, seperti kesaksian Markus dalam Injil hari ini (Mrk 3:20-21). Padahal mereka tahu kemana saja Dia pergi, Dia berbuat baik melalui pewartaan dan mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya.

Kita hidup dalam zaman perjanjian baru. Setiap orang yang percaya akan kebenaran ini dibaptis oleh air dan Roh Kudus. Roh Kudus telah mengajarkan segala kebenaran kepada para murid Kristus dan kita mengakuinya. Saya pribadi menerima semua kebenaran ini dengan iman yang teguh. Saya percaya kurban Kristus itu paling sempurna. Kalau sudah ada yang sempurna, maka saya tidak mau kembali lagi ke yang tidak sempurna. Yang baru telah mengganti yang lama. Amin

Adhitz Ads