Ketika
Donald Trump memenangi pemilihan umum Amerika dan terpilih menjadi presiden
menggantikan Obama, banyak orang Amerika yang gelisah, cemas dan takut. Semua ini
disebabkan oleh kampanye Trump yang amat kontroversial. Sehari sesudah
kemenangannya banyak orang yang anti Trump turun ke jalan menolak hasil
pemilihan itu hingga menuduhnya telah bekerja sama dengan pihak asing. Dalam keadaan
seperti itu Mrs Michelle Obama tampil dengan pidato yang sangat inspiratif yang
ditujukan kepada kaum muda Amerika. Ia menekankan “pentingnya hidup dalam
pengharapan dan jangan takut. Kejarlah pendidikan yang baik agar selalu
berpikir kritis dan mau melibatkan diri dalam diskusi-diskusi konsktruktif. Segala
macam bentuk perbedaan yang terdapat di Amerika jangan dilihat sebagai tantangan
yang menakutkan. Tradisi Amerika lahir dari semua bentuk perbedaan itu dan
justru karena perbedaan itu Amerika menjadi negara superpower. Tetapi sekali
lagi ia katakan: kuncinya adalah pendidikan yang baik dan ajaran iman dari
agamamu masing-masing. Ini adalah negeri yang bebas untuk mengekspresikan diri
dalam menciptakan kemajuan-kemajuan baru”.
Nabi
Yesaya menginspirasi umat Israel yang gelisah, takut dan cemas dengan
mengatakan: “Allahku menjadi kekuatanku----------Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi
bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi”. Dengan
kata lain “orang Israel tidak perlu lagi berpikir tentang apa yang dihadapi
saat itu tetapi hendaknya beralih memandang masa depan mereka yang akan mereka
capai melalui pemeliharaan Tuhan yang mahakuasa, sebab Tuhan akan menjadikan
mereka terang bagi bangsa-bangsa. Mereka harus berdiri teguh pada pengharapan
akan janji-janji Tuhan yang telah terbukti dalam perjalanan bangsa itu melalui
nenek moyang mereka (bdk Yes 49:3.5-6)
Ketika
Yohanes Pembaptis mulai berkarya, ia menghadapi situasi yang sama. Israel dijajah
bangsa Romawi. Kesulitannya tidak kecil, kebebasan dalam segala hal dibatasi. Namun
di tengah kesulitan itu Yohanes diutus untuk memberitahu mereka tentang
persiapan hati menantikan janji Tuhan dalam diri seseorang yang sebentar lagi
aan hadir di tengah mereka. Ketika orang yang dinantikan itu datang dan ikut
dibaptis serta menyaksikan Roh Kudus hadir atasnya, maka ia pun bersaksi: “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus
dosa dunia”! Yesus itu Anak Allah. Kedatangan-Nya membawa harapan besar
untuk pembebasan dan perubahan. Dia adalah Mesias, Sang Juru Selamat (Yoh
1:29-34). Dalam pewartaan selanjutnya ia mengobarkan harapan bangsa-Nya untuk
berharap pada Sang Mesias, Juru Selamat.
Michelle
Obama memotivasi kaum muda Amerika agar bertekun dalam harapan karena yakin
pada iman akan Allah yang menyelamatkan semua orang. Nabi Yesaya dan Yohanes
memiliki peran lebih karena mereka adalah nabi Tuhan yang diutus secara khusus
menyiapkan bangsa terpilih akan kehadiran Mesias. Harapan, jika diletakkan di
bawah kaki Allah, harapan itu akan berbuah lebih dari apa yang kita bayangkan. Kekuatan
harapan pada cinta kasih Allah akan membongkar semua sekat-sekat penghalang di
hadapan kita sehingga kita mencapai tujuan kehidupan ini dengan sukacita.