Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Januari 15, 2017

TUHAN ITU KEKUATANKU !



Ketika Donald Trump memenangi pemilihan umum Amerika dan terpilih menjadi presiden menggantikan Obama, banyak orang Amerika yang gelisah, cemas dan takut. Semua ini disebabkan oleh kampanye Trump yang amat kontroversial. Sehari sesudah kemenangannya banyak orang yang anti Trump turun ke jalan menolak hasil pemilihan itu hingga menuduhnya telah bekerja sama dengan pihak asing. Dalam keadaan seperti itu Mrs Michelle Obama tampil dengan pidato yang sangat inspiratif yang ditujukan kepada kaum muda Amerika. Ia menekankan “pentingnya hidup dalam pengharapan dan jangan takut. Kejarlah pendidikan yang baik agar selalu berpikir kritis dan mau melibatkan diri dalam diskusi-diskusi konsktruktif. Segala macam bentuk perbedaan yang terdapat di Amerika jangan dilihat sebagai tantangan yang menakutkan. Tradisi Amerika lahir dari semua bentuk perbedaan itu dan justru karena perbedaan itu Amerika menjadi negara superpower. Tetapi sekali lagi ia katakan: kuncinya adalah pendidikan yang baik dan ajaran iman dari agamamu masing-masing. Ini adalah negeri yang bebas untuk mengekspresikan diri dalam menciptakan kemajuan-kemajuan baru”.

Nabi Yesaya menginspirasi umat Israel yang gelisah, takut dan cemas dengan mengatakan: “Allahku menjadi kekuatanku----------Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi”. Dengan kata lain “orang Israel tidak perlu lagi berpikir tentang apa yang dihadapi saat itu tetapi hendaknya beralih memandang masa depan mereka yang akan mereka capai melalui pemeliharaan Tuhan yang mahakuasa, sebab Tuhan akan menjadikan mereka terang bagi bangsa-bangsa. Mereka harus berdiri teguh pada pengharapan akan janji-janji Tuhan yang telah terbukti dalam perjalanan bangsa itu melalui nenek moyang mereka (bdk Yes 49:3.5-6)

Ketika Yohanes Pembaptis mulai berkarya, ia menghadapi situasi yang sama. Israel dijajah bangsa Romawi. Kesulitannya tidak kecil, kebebasan dalam segala hal dibatasi. Namun di tengah kesulitan itu Yohanes diutus untuk memberitahu mereka tentang persiapan hati menantikan janji Tuhan dalam diri seseorang yang sebentar lagi aan hadir di tengah mereka. Ketika orang yang dinantikan itu datang dan ikut dibaptis serta menyaksikan Roh Kudus hadir atasnya, maka ia pun bersaksi: “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia”! Yesus itu Anak Allah. Kedatangan-Nya membawa harapan besar untuk pembebasan dan perubahan. Dia adalah Mesias, Sang Juru Selamat (Yoh 1:29-34). Dalam pewartaan selanjutnya ia mengobarkan harapan bangsa-Nya untuk berharap pada Sang Mesias, Juru Selamat.

Michelle Obama memotivasi kaum muda Amerika agar bertekun dalam harapan karena yakin pada iman akan Allah yang menyelamatkan semua orang. Nabi Yesaya dan Yohanes memiliki peran lebih karena mereka adalah nabi Tuhan yang diutus secara khusus menyiapkan bangsa terpilih akan kehadiran Mesias. Harapan, jika diletakkan di bawah kaki Allah, harapan itu akan berbuah lebih dari apa yang kita bayangkan. Kekuatan harapan pada cinta kasih Allah akan membongkar semua sekat-sekat penghalang di hadapan kita sehingga kita mencapai tujuan kehidupan ini dengan sukacita.  

             

Adhitz Ads