Seorang
imam SVD (kongregasi Serikat Sabda Allah) di sebuah kota kecil di Flores
barusan selesai mengikuti seminar pembaharuan hidup dalam Roh. Selagi ia
berbincang-bincang dengan sama saudara yang lain sesudah seminar itu, tiba-tiba
ia dipanggil untuk membantu seseorang yang kerasukan roh jahat. Ia pergi ke
rumah di mana penderita itu sedang berteriak-teriak histeris sambil mencaci
maki semua yang ada di sekitarnya. Saat melihat imam itu masuk ke dalam
ruangan, tiba-tiba orang yang kerasukan itu berteriak sambil menunjukkan
tangannya, ia berkata: Hai kau setan, jangan datang ke sini. Aku hancurkan
kepalamu sebentar ! Tanpa peduli dengan bentakannya imam itu mengajak semua
yang hadir untuk berdiri mengelilinginya dan mereka memuji Tuhan dengan lagu
pujian dan lagu Roh Kudus lalu diteruskan dengan doa Rosario. Selama mereka
semua melakukan itu, orang yang kerasukan itu berteriak: ampun, ampun, panas,
panas.......aku pergi, aku pergi lalu diam. Namun untuk melengkapi doa bersama
itu, imam bersangkutan menambahkan doanya dengan mengatakan: dalam
nama Yesus, aku perintahkan enyahlah engkau roh jahat, keluarlah dari
orang ini dan jangan pernah kembali lagi. Kalimat “jangan pernah lagi”
adalah kata kunci yang harus diucapkan supaya setan itu jangan kembali.
Kalimat
“diam, keluarlah dari padanya” biasa disebut doa perintah: sebuah perintah untuk
mengusir kuasa si jahat dari seseorang yang diserang roh jahat (bdk Mat
1:21b-28). Perintah dalam nama Yesus ini penting dilakukan untuk mengatakan
bahwa Yesus lebih berkuasa dari pada roh jahat itu. Cara ini penting dipelajari
oleh setiap murid Yesus supaya kita tidak terjebak dengan memakai kuasa kita
sendiri, yaitu memakai tenaga dalam atau
cara ganjil yang lain yaitu menangkap roh jahat lalu memasukkannya ke dalam
botol, atau memukul si penderita
dengan tangan dan cemeti agar roh jahatnya keluar. Cara-cara yang aneh ini
bukannya menyembuhkan tetapi menggelihkan bahkan menyakitkan sebab tidak sesuai
dengan cara Tuhan sendiri. Karena itu semua yang melakukan praktek doa
penyembuhan dan pembebasan harus belajar tentang cara-cara mendoakan melalui
seminar-seminar rohani agar tahu cara berdoa yang benar. Seorang dokter tidak
pernah menjadi ahli hanya dengan mendengar atau melihat orang lain tetapi ia
belajar tentang penyakit, belajar tentang diagnosa penyakit, obat-obatan dan
semua hal yang berhubungan dengan kedokteran agar benar-benar tahu bagaimana
menolong penderita sakit. Yesus memang tidak belajar tentang semua itu sebab Dia
adalah Tuhan namun ia juga selalu memohon pertolongan dari Allah, Bapa-Nya,
melalui doa dan puasa.
Penulis
kepada orang Ibrani dalam bacaan hari ini mengatakan: segala sesuatu telah
ditaklukan kepada Yesus Kristus sebab segala kuasa yang diterima-Nya telah
disempurnakan dengan penderitaan-Nya. Meskipun dalam penderitaan itu tampaknya
Ia lebih direndahkan dari malaikat-malaikat tetapi oleh derita kematian-Nya, Ia
telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, sebab Dia yang menguduskan dan mereka
yang dikuduskan, semuanya berasal dari Yang Satu (Ibr 2:5-12). Oleh kesempurnaan
karya-Nya Yesus diangkat menjadi Raja atas segala raja dan menaklukan semua
kerajaan di bumi, di atas dan dibawah bumi. Semua makhluk, baik yang kelihatan
maupun yang tak kelihatan, bertekuk di bawah kuasa-Nya. Kalau Dia memberi
perintah kepada semua makhluk yang berada di bawah kuasa-Nya maka semuanya taat
kepada-Nya, sedangkan semua kuasa kegelapan takut kepada-Nya.
Kita
semua bisa mengalahkan setan bila kita selalu bersama Yesus dan hidup dalam Yesus.
Bersama-Nya kita menang. Imam SVD di atas telah menerima kuasa dari Kristus
karena sakramen imamat, oleh kuasa Yesus Kristus itu setan takhluk kepada
perintahnya.