Dalam
banyak hal ketika kita sudah bekerja, kita menyusun rencana-rencana, ada jangka
panjang dan ada jangka pendek. Ketika semua rencana sudah matang, kita
melaksanakannya dan kalau pelaksanaannya berjalan baik, maka hati senang dan
bahagia. Jika berjalan baik atau berhasil kita katakan kita sukses dan
mensyukurinya. Akan tetapi banyak juga peristiwa yang menceritakan kisah-kisah
kegagalan baik dalam rencana maupun dalam pelaksanaannya. Kegagalan seringkali
menimbulkan dampak negatip seperti kecewa, sakit hati, sakit pikiran, marah
pada Tuhan atau juga marah pada orang atau pada hal-hal yang menimbulkan
kegagalan itu.
Akan
tetapi orang-orang yang optimis atau yang beriman teguh akan selalu mengatakan:
hari
ini boleh gagal, tetapi besok tidak, kita belajar dari kegagalan, sekarang
belum saatnya Tuhan buka jalan, itu penyelenggaraan Ilahi dan rencana Tuhan
selalu lebih baik. Penulis Kitab Ibrani hari ini mengingatkan kita akan
banyaknya tokoh iman dalam Perjanjian Lama yang telah membuktikan bagaimana
rencana Tuhan terjadi atas hidup mereka masing-masing. “Tentang tokoh-tokoh iman aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak
menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para
nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan
kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan
api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan
dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur
pasukan-pasukan tentara asing” (bdk Ibr 11:32-40). Semua tokoh yang disebut
di atas adalah orang-orang pilihan Allah. Walaupun dalam hidupnya mereka
berhasil menjalankan misi Tuhan namun tidak selamanya mereka hidup aman dan
bahagia terus menerus. Ada juga kegagalan-kegagalannya. Akan tetapi di saat
gagal mereka selalu melihat itu sebagai akibat dari dosa lalu mereka menyesalinya
dan memperbaiki cara kerja dan cara hidup ke arah yang lebih baik, agar bisa
kembali selaras dengan kehendak Tuhan lagi.
Dipandang
dari iman kristiani, kegagalan adalah sebuah proses belajar beriman dan
berharap kepada Tuhan. Semakin kita ditantang semakin kita menjadi kuat, sebab
kita tidak bisa mengandalkan siapa-siapa selain Tuhan yang selalu lebih baik. TUHAN
mahakuasa dan selalu membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Rencana-rencana-Nya
selalu lebih baik dan mulia, menyelamatkan!
Tuhan
Yesus sudah membuka jalan keselamatan bagi penduduk Gerasa, sebab orang yang
kerasukan yang selama mengganggu mereka telah disembuhkan. Tetapi mereka takut
pada Dia sehingga mereka meminta agar Dia segera pergi dari situ. Mereka tidak
mau melihat dan mengalami yang lebih baik yang dikerjakan Tuhan atas hidup
mereka, saking tidak mengerti dan takut. Reaksi seperti ini seringkali terjadi
dalam hidup kita karena “mindset” yang salah dan tidak mau berubah. Semoga kita
tidak demikian. Amin