Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Januari 23, 2017

JIKALAU BUKAN KRISTUS !



Pada zaman dahulu kala ada cerita, kalau seorang raja mati, jenasahnya akan disemayamkan dalam kurun waktu yang agak lama guna memberi kesempatan kepada keluarga dan rakyat untuk menghormatinya. Selanjutnya jika mau dikebumikan pasti ada saja para hamba yang setia kepadanya rela dikuburkan hidup-hidup karena ingin menjadi alas peti sang raja itu. Ini terjadi karena mereka ingin menyatakan kesetiaan kepada raja sampai mati. Bagi hamba-hamba ini, persembahan diri ini bukanlah suatu pengabdian yang konyol tetapi untuk menyatakan kesetiaan. Bagi mereka hidup dan mati bukan urusan siapa-siapa, mereka mau mati untuk rajanya. Titik. Akan tetapi adakah cerita sang raja mau mati untuk hamba-hambanya atau untuk orang lain?

Pertanyaan di atas hanya Yesus Kristus yang bisa memberi jawabannya. Ya, benar! Yesus diberitakan malaikat, lahir sebagai Putera Allah. Ia sesungguhnya Allah yang menjelma menjadi manusia. Ia adalah Raja di atas segala raja. Raja yang agung dan mulia. Ia lebih dahulu merendahkan diri-Nya sampai ke titik terdalam dan terhina. Lahir di sebuah kandang paling bau, hidup sebagai manusia tanpa naungan untuk beristirahat dan meletakkan kepalanya. Ia mati di tempat paling hina, tempat para penjahat dibunuh. Ia dipandang sebagai hamba yang tak berdaya, seperti domba yang dibawa ke tempat pembantaian. Namun justru dengan cara-cara itu sesungguhnya, Ia adalah Raja yang mau mati untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, agar tidak mati konyol, tanpa mencapai hidup kekal.   
Kitab Ibrani hari ini mengatakan: “Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.... Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya” (bdk Ibr 9:15.24-28). Dilihat dari status tak pantas seorang Raja mati untuk manusia berdosa, yang boleh dibilang hamba. Ia rela mati bukan karena jasa kita tetapi semata-mata karena cinta yang tak terpahami dan pengorbanan yang tak terselami. Maka Ia disebut Raja Cinta. Karena cinta-Nya kita selamat. Jikalau bukan Kristus, sia-sialah hidup kita.

Orang Israel, kalangan atas, tidak memahami segala yang dikerjakan Yesus karena mereka tegar hati dan tidak mau merendahkan diri mereka di hadapan sesama. Ketika Yesus mengusir setan, mereka mengatakan: Dia mengusirnya dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Suatu cap dan panggilan yang paling hina yang dilakukan lawan-lawan-Nya (Mrk 3:22-30) Mengapa? Mereka tidak menerima Yesus dan selalu memandang-Nya sebagai lawan, saingan. Mereka iri hati sebab mereka tidak suka disaingi oleh siapapun dan selalu merasa diri sebagai tuan atas yang lain. Kesombongan dan besar hati telah menutup hati dan mata mereka untuk melihat siapakah Yesus itu sebenarnya.

Di dunia ini banyak orang yang menutup mata dan hatinya dalam melihat kebaikan yang dikerjakan orang lain, termasuk Tuhan. Sebaik apapun tawaran keselamatan, jika hati tetap tertutup, semua tawaran itu menjadi tak ada artinya bagi mereka, ibarat benih yang jatuh di pinggir jalan.






Adhitz Ads