Melepaskan
iman akan Yesus Kristus, atas dasar pelbagai alasasan, semakin tahun makin menjadi.
Kalau ditanya mengapa? Mereka akan menjawab: ini kebebasan dan hak azasi,
pasangan hidup saya berbeda dari saya, maka saya memilih agamanya, mereka
membiayai pendidikan saya, mereka berjasa atas hidup saya, mereka telah
menyelamatkan saya dari kematian. Litani alasan lainnya bisa ditambah sesuai
pengalaman yang Anda dengar dan lihat. Tuhan tidak memaksa manusia untuk setia
dan taat hidup dalam satu agama saja. Ia hanya menganjurkan kita agar taat dan
setia pada satu pilihan saja. Di tempat lain dalam Kitab Suci, Ia bersabda: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan
manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi
barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di
depan Bapa-Ku yang di sorga." (Mat 10:32-33). Melepaskan iman
kristiani dan masuk agama lain, adalah bagian dari penyangkalan.
Kitab
Ibrani mengingatkan kita hari ini tentang penderitaan. Penderitaan adalah
bagian dari kehidupan. Dilihat dari iman, penderitaan adalah bagian dari
partisipasi kita untuk mengambil bagian dalam kesengsaraan Tuhan bagi
keselamatan manusia. Karena itu penderitaan adalah rahmat. Namun apabila karena
menderita atau takut menderita kita melepaskan iman kita, maka akibatnya akan sangat
menyedihkan, yakni: “Aku tidak berkenan lagi kepadanya”. ------- “Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh
iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya”,
sebab “kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi
orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup” (Ibr 10:38-39). Pilihan iman kita bukan salah pilih,
bukan juga salah Gereja dan siapa-siapa yang membuat kita memilih Kristus,
tetapi pilihan kita adalah rahmat yang dikerjakan oleh Roh Kudus atas diri para
rasul lalu mewariskannya kepada kita dalam Gereja hingga di abad ke 21 ini,
bahkan akan berlangsung selama-lamanya.
Pilihan
kita memang bukan pilihan yang menyenangkan tetapi sebuah kepastian yang tak
terbantahkan. Meskipun pilihan ini sukar, harus memikul salib, namun pilihan
ini merupakan terbaik. Dia yang kita pilih telah menjamin keselamatan kita. Walau
kita merasa tidak berdaya dan tidak sempurna, namun Ia yang akan menyanggupkan
kita untuk melakukan segala yang dikehendaki-Nya. Walau kita merasa seperti biji
sesawi yang kecil, namun bila tumbuh menjadi besar, pohon sesawi itu akan
menjadi sarang bagi burung-burung (Mrk 4:26-34)
Sering
kita mendengar dan mengalami bahwa iman kita akan Kristus dilecehkan, dicap kafir
dan tak berguna, bohong dan sebagainya, namun sejarah telah membuktikan bahwa
kerajaan Romawi yang kafir dahulu telah hancur tak berdaya. Marilah kita bertahan
dan berjalan dalam iman kita akan Dia, dan yakinlah bahwa Dia akan melakukan
pekerjaan-Nya untuk membungkam para musuh dan lawan kita. Jaminan kita telah
tersedia yaitu hidup kekal sekarang dan selamanya.