Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Januari 13, 2017

MASUK KE TEMPAT PERHENTIANNYA !



Pada jalan-jalan tol luar kota menuju kota yang lain setiap sekian kilometer selalu tersedia tempat perhentian untuk kebutuhan istirahat, belanja makanan ringan dan pengisian bahan bakar kendaraan. Sesudah perjalanan yang jauh dan melelahkan semua orang butuh waktu untuk mengaso sebentar. Suasana itu selalu menyenangkan.

Penulis Kitab Ibrani (bacaan pertama) mengingatkan pembacanya bahwa janji tentang tempat istirahat Allah itu masih berlaku hingga sekarang bahkan selamanya. Latarbelakang pemikiran penulis adalah: dunia tempat kita berdiam ini ibarat sebuah perjalanan seperti bangsa Israel yang berjalan di padang gurun menuju tanah terjanji. Dalam perjalanan padang gurun itu bangsa ini seringkali menikmati tempat-tempat istirahat yang bagus yang mereka tafsir sebagai “tempat perhentian yang disediakan Tuhan” bagi mereka, hingga pada akhirnya mereka tiba di tanah terjanji. Akan tetapi banyak orang gagal menikmati tempat istirahat itu dan juga tidak mencapai tanah terjanji karena sikap mereka yang tegar hati, tidak mau mendengar suara – nasihat Tuhan.

Oleh karena itu pada zaman perjanjian baru ini penulis Kitab Ibrani itu mengingatkan kita agar waspada supaya tak satupun dari kita yang ketinggalan dengan resiko tidak dapat menikmati tempat perhentian Allah itu. Satu saja syaratnya: dengarkan suara tuntunan Tuhan dan jangan bertegar hati.

Pada suatu ketika Yesus sedang menikmati istirahat di sebuah rumah. Mendengar itu banyak orang datang berkerumun hendak melihat dan mendegar pengajaran-Nya hingga tak ada tempat lagi di dalam maupun di luar rumah itu. Di desa itu ada seorang lumpuh yang rindu berjumpa dengan-Nya dan ingin disembuhkan. Sanak keluarganya menghantar dia ke rumah, tempat Yesus mengajar. Saking banyaknya orang mereka tidak bisa masuk. Namun mereka tidak kehilangan akal, mereka menerobos masuk ke dalam rumah itu dengan membongkar atap rumah lalu menurunkan si lumpuh tepat di depan, di mana Yesus duduk. Si lumpuh ini amat senang karena ia bisa mencapai tempat perhentian Allah, yang ditandai oleh kehadiran oleh Yesus.
Ketika Yesus memperhatikan si lumpuh ini, Ia langsung berkata: dosamu telah diampuni! Itu berarti ia lumpuh akibat dosa, maka sebelum disembuhkan dosanya harus diampuni sehingga rahmat kesembuhan Allah bisa bekerja di dalam dirinya dan menyembuhkannya. Si lumpuh itu sembuh setelah ia mencapai tempat perhentian Allah, tempat di mana Yesus hadir untuk mengajar sambil menyembuhkan (Mrk 2:1-12).

Kita dapat menciptakan tempat perhentian Allah dengan menghadirkan Kristus Sang Juru Selamat di tengah-tengah kita. Bagaimana caranya? Tidak lain dengan menciptakan suasana damai dan sukacita dalam keluarga, dalam masyarakat, berkumpul untuk berdoa secara bergilir dari rumah ke rumah sambil makan – minum bersama, menghadiri katakese umat, misa kelompok, hadir dalam rekoleksi atau juga retret. Suasana-suasana rohani ini selalu menjadi tempat istirahat yang menyenangkan sebab di mana dua atau tiga berkumpul atas nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka. Di mana Allah hadir di situ ada cinta kasih atau sebaliknya di mana ada cinta kasih di situ Allah hadir.  

Adhitz Ads