Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Januari 07, 2017

WASPADALAH TERHADAP BERHALA-BERHALA!

Hukum pertama dari sepuluh perintah Allah berbunyi: Jangan menyembah berhala. Akulah saja Tuhan Allahmu! Hukum ini ditulis oleh Musa sebagai perintah pertama dari Sepuluh Perintah Allah. Mengapa? Manusia pada zaman itu umumnya menganut paham animisme, percaya kepada roh-roh yang bersarang pada batu besar, pohon besar, pekuburan, atau tempat-tempat yang dianggap angker, serem, menakutkan. Roh-roh ini disembah melalui pemberian sesajen makanan dan buah-buahan, minuman dll, sesuai adat kebiasaan setempat. Tujuan pemberian sesajen agar roh-roh yang diam di tempat-tempat itu berlaku baik dan tidak menimbulkan malapetaka atau penderitaan.

Tuhan tidak menghendaki manusia hidup di bawah ketakutan terhadap kuasa-kuasa roh-roh gaib itu, Ia datang dan mewartakan diri-Nya sebagai Yang Mahakuasa, Pencipta segala sesuatu. Semua orang diundang datang kepada-Nya, memuji dan menyembahNya dalam sukacita. Ia menyatakan penyertaan-Nya melalui kehadiran-Nya yang penuh kasih. Dalam Injil hari ini, Ia menunjukkan kuasa-Nya untuk mengubah yang mustahil menjadi tidak mustahil: air menjadi anggur. Sesudah itu Ia terus menerus menyatakan kasih-Nya melalui karya-karya penyembuhan, pengampunan, pembebasan dan penyerahan diri-Nya yang total untuk menebus dosa manusia. Lalu Ia mengutus para murid melanjutkan karya-Nya hingga hari ini bahkan sampai akhir dunia.

Akan tetapi walaupun pengakuan iman kita akan Tuhan telah dirumuskan para teolog dan bapa Gereja dengan sangat indah dalam CREDO, namun pengaruh penyesatan zaman ini telah menghantar banyak pengikut Kristus percaya kepada berhala-berhala. Misalnya: batu akik bukan saja dipakai sebagai batu hiasan biasa tetapi diyakini sebagai pembawa rejeki, penolak bala, pelindung diri; tulang kera yang mati dipakai sebagai jimat untuk menyembunyikan diri untuk pergi mencuri atau guna mengelabui musuh yang mengejar, dll. Ada juga yang ke gunung tertentu untuk menyembah dewa pemberi rejeki sehingga pekerjaan berjalan lancar dan cepat kaya.

St. Yohanes dalam bacaan pertama hari ini mengingatkan kita akan adanya bahaya berhala yang merugikan iman kita akan Tuhan. Ia mengatakan: "Kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal" (1Yoh 5:20). Atas dasar inilah kita boleh datang kepada-Nya untuk memohon dan "Ia  mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya" (1Yoh 5:14)

Ibunya sendiri yakni Bunda Maria telah memberi contoh bagaimana Yesus puteranya mengabulkan permohonannya: Mereka kekurangan anggur! Lalu Yesus memberi tuan pesta 6 tempayan anggur baru (Yoh 2:1-12). Kisah ini menggambarkan kepada kita betapa Tuhan mahabaik kepada semua orang yang percaya dan yang dengan rendah hati memohon pertolongan-Nya. Kalau kita tahu akan kebenaran ini tetapi berbalik kepada berhala, hemat saya "itulah salah satu dosa yang mendatangkan maut menurut Yohanes dalam bacaan pertama tadi". Karena itu waspadalah terhadap berhala-berhala!

Adhitz Ads