Salah
satu riwayat hidup para rasul yang sangat mengesankan adalah riwayat pertobatan
Santu Paulus. Ia pergi dengan suatu rencana yang sangat matang ke Damsyik,
sambil membawa surat kuasa dari imam agung, guna membunuh semua pengikut Yesus
Kristus di sana, namun ia kandas di tengah jalan karena berhadapan dengan Tuhan
sendiri yang menghentikan perjalanannya. Ia bertemu Tuhan melalui penglihatan. Kuda
kebanggaannya tak mampu meneruskan perjalanan itu, sebaliknya memberontak,
meringkik dan menjatuhkan Saulus di jalan. Teman seperjalanannya merasa heran
dengan kejadian itu, mereka ikut tak berdaya, sebab pelaku utama, pemimpin
perjalanan itu sudah menyerah kepada suatu suara yang berkata: “Akulah Yesus, yang engkau aniaya”!
Mata Saulus menjadi buta dan hanya bisa disembuhkan oleh penumpangan tangan
dari seorang murid Tuhan yang bernama Ananias. Pengalaman rohani ini membuat
Saulus tidak lagi menjadi musuh Tuhan, melainkan berbalik menjadi “rekan kerja-Nya” yang setia dan giat
sampai mati. Namanya berubah menjadi Paulus dan dia dinobatkan menjadi rasul
bagi bangsa-bangsa. Injil Kerajaan Allah menjadi sangat maju oleh pelayanannya.
Ia menjelajah ke seluruh wilayah Asia kecil hingga ke Roma.
Atas
dasar pengalaman yang ajaib itu Paulus bersaksi ke mana-mana. Ia keluar masuk
penjara, dianiaya, menjadi orang hukuman, namun keberaniannya menjadi saksi
membuat dia harus ke Roma dan dari sana ia menulis surat-suratnya. Semua surat
itu berisi kesaksian dan pikirannya yang luar biasa hebatnya. Roh Kudus sungguh
menyertainya. Hampir seluruh bagian dari Kisah Para Rasul menceritakan
pengalaman perjalanan pastoralnya. Semua itu berawal dari pertobatannya yang
ajaib. Baginya, permusuhan dengan Tuhan bukannya
menjadi batu sandungan, melainkan menjadi
batu loncatan untuk menemukan kemuliaan Allah. Pengalaman Paulus
mengajarkan kita akan pentingnya semangat pertobatan sejati. Pertobatan itu
menjadikan dia sebagai “pekerja yang
giat bagi Tuhan” (Kis 22:3-16)`
Perintah
perutusan bagi para murid sebelum kenaikan-Nya ke surga adalah perintah yang
penting dan mengandung kuasa yang tidak bisa dihambat oleh kuasa dunia manapun.
Sebab para murid diberikan karunia yang melampaui kelemahan dan keterbatasan
mereka sebagai manusia. Mereka hanyalah nelayan, petani dan mantan pegawai
pajak. Namun kuasa Ilahi telah memampukan mereka untuk melakukan karya besar
Tuhan, yakni bisa mengusir setan, bisa berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru,
dapat memegang ular berbisa, terhindar dari racun maut, menyembuhkan orang
sakit dan mendirikan Gereja Kristus pada hari Pentakosta. Hingga abad 21 ini
berita tentang Yesus Kristus telah menjangkau dunia (bdk Mrk 16:15-18).
Meskipun
kini masih ada banyak negara, bangsa, suku yang tidak mau menerima warta
gembira ini namun sekurang-kurangnya mereka telah mendengar bahwa di dunia ini
pernah hidup seorang Anak Manusia yang berasal dari surga dan telah kembali ke surga.
Yang kedatangan-Nya sudah dinubuatkan ribuan tahun terdahulu oleh para nabi. Ia
disebut Mesias, Yesus Kristus. Ia telah wafat dan bangkit untuk menebus dosa
manusia. Semua warta kebenaran ini tentu tidak terlepas dari jasa Saulus yang
bertobat menjadi Paulus. Luar biasa! Dari benci menjadi cinta, karena cinta
menjadi giat dan mau berkorban untuk Dia selamanya. Itulah Paulus !