Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Maret 05, 2017

ADA PELANGGARAN DAN ADA KASIH KARUNIA !



Ada satu alasan pokok yang membuat iblis, Lucifer sangat membenci manusia adalah: ketika dia berbuat dosa, Tuhan mengutuknya dan tidak mengampuninya. Tetapi ketika manusia berbuat dosa,Tuhan hanya mengusirnya dari taman Firdaus dan menjanjikan pengampunan. Pengampunan itu menjadi nyata dan sempurna ketika Yesus Kristus diutus ke dunia. Dosa manusia dibayar dengan harga yang sangat mahal yaitu dengan derita dan darah-Nya yang tertumpah di kayu salib.

Bacaan pertama Kitab Kejadian hari ini menggambarkan bagaimana manusia jatuh ke dalam dosa. Iblis menggoda Hawa untuk memakan buah “pengetahuan yang baik dan yang jahat”. Hawa pun jatuh. Hawa memberi buah itu kepada Adam dan Adam juga jatuh ke dalam pelanggaran yang sama. Akibatnya mata keduanya terbuka dan menjadi tahu bahwa mereka telanjang (berdosa). Pelanggaran ini membuat mereka jatuh dari keadaan yang mulia kepada keadaan yang tidak mulia (telanjang), citra Allah ternoda dan tidak berharga di mata Tuhan dan di mata satu sama lain. Keadaan seperti ini tentu tidak menyenangkan, sebab mereka hidup jauh dari rahmat Tuhan dan jauh dari kebahagiaan Firdaus  (Kej 2:7-9;3:1-7)

Guna memulihkan keadaan buruk ini Yesus pun diutus untuk memperbaiki nasib manusia melalui peristiwa inkarnasi = Allah menjelma menjadi manusia. Ia mengalami nasib sama seperti manusia mulai dari lahir hingga wafat-Nya di kayu, dengan pengecualian tanpa dosa. Tujuan kedatangan Yesus ini telah diketahui oleh iblis. Maka sebelum Yesus mulai bekerja setan berusaha menghadang Yesus dengan cara-cara yang amat elegan (Mat 4:1-11)

a.   Setan menggoda Yesus dalam hal makan minum sesudah berpuasa 40 hari 40 malam. Setan mengajak Yesus pakai kuasanya untuk mengubah batu jadi roti. Setan gagal sebab Yesus mengalahkan dia dengan memakai firman Allah: “Manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari setiap sabda yang berasal dari mulut Allah”.
b.      Setan menggoda Yesus agar terjun bebas dari bubungan bait Allah. Pada godaan ini setan gagal lagi. Yesus dengan tegas mengatakan: “jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu”!
c.       Godaan ketiga, Yesus diajak naik ke gunung dan dari gunung itu setan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan segala kemewahannya. Setan mengajak Yesus menyembahnya supaya Yesus menerima imbalan, memiliki semua itu. Tetapi dalam godaan terakhir ini, Yesus dengan keras memberi perintah: “Enyahlah Iblis. Ada tertulis: engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Allah saja engkau berbakti”.

Ketiga godaan ini termasuk dalam kelemahan pokok manusia, yaitu: pertama, lemah dalam hawa nafsu, kedua, lemah dalam pujian dan sanjungan serta ketiga, lemah dalam hal mencari kuasa dan nama besar. Semua godaan ini dimenangkan Yesus. Ini awal dari kegagalan setan terhadap rencana keselamatan Tuhan atas umat manusia. Ia tak pernah menang atas kuasa Ilahi. Puncak kegagalan setan, ketika Yesus wafat di kayu salib dan darah-Nya tertumpah ke bumi.

Ketika merenungkan semua kebenaran ini St. Paulus berkesimpulan bahwa ada dua kenyataan dalam hidup manusia. Pertama, oleh pekerjaan setan manusia penuh dosa, tetapi kedua, oleh pekerjaan Yesus, Putera Allah, manusia penuh kasih karunia. Paulus berkesimpulan: di mana dosa bertambah, di situ kasih karunia berlimpah (Rom 5:12-19). Paulus bersyukur karena justru di situlah nyata kerahiman Allah bagi umat manusia. Kita tidak bersyukur karena dosa tetapi bersyukur bahwa meskipun berdosa Tuhan tetap mencintai manusia, citra-Nya!

Adhitz Ads