Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Maret 06, 2017

JANGAN MEMERAS !

Rangkaian pelbagai nasihat dari isi bacaan selama masa prapaskah ini menghiasi bacaan liturgi harian kita. Salah satu nasihat penting hari ini yang berhubungan dengan sesama manusia: Jangan memeras.

Kita tahu salah satu hal mencolok yang diusahakan pemerintah Indonesia, Jokowi - JK, sejak tahun 2016 lalu adalah pemberantasan pungli yang subur terjadi hampir di semua sektor pemerintahan negeri ini. Pungutan liar alias pungli sudah menjadi penyakit kronis yang meracuni aparat pemerintah pun calo-calo yang bekerja pada sektor pemerintahan di mana saja. Gerakan memberantas pungli pun dimulai oleh Presiden sendiri. Apakah gerakan ini akan diikuti terus sampai ke tingkat bawah tentu membutuhkan kerja keras dan nyali yang kuat dari semua aparat terkait. Masyarakat pun harus berani mengambil bagian untuk memberantasnya secara bersama, misalnya berani melapor tentang adanya pungli yang terjadi di sektor mana saja.

Kitab Imamat hari ini mengingatkan kita akan masalah pemerasan dengan mengatakan: ”Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.  (Im 19:13). Alasan utama dilarang memeras adalah "setiap anak Tuhan adalah kudus, karena Tuhan sendiri mahakudus". Anak Tuhan, sebagai citra Allah hendaknya berusaha menjaga integritas dirinya agar tidak dinodai oleh hal-hal yang sifatnya jahat, merugikan sesama manusia. Ada banyak deretan larangan dari bacaan hari ini yang bisa menodai kekudusan itu antara lain mencuri, bohong, sumpah palsu, curang di pengadilan dsb (bdk Im 19:1-2.11-18). Semua yang disebut ini adalah kejahatan yang menodai kekudusan hidup manusia. Efeknya merusak hubungan dengan Tuhan dan sesama, terutama kita hidup di luar keselamatan.

Dalam wejangan tentang pengadilan terakhir Tuhan Yesus dengan jelas mengatakan bahwa segala kejahatan atau sikap tanpa belaskasih yang kita lakukan terhadap sesama manusia itu secara tidak langsung kita lakukan terhadap Tuhan. Dua ayat dari bacaan Injil Mateus mengatakan hal yang sama. Terhadap orang yang berbuat baik Ia mengatakan: "Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.  (Mat 25:40). Terhadap orang yang tidak berbuat baik Ia juga mengatakan: "Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku" (Mat 25:45)

Memeras adalah kejahatan yang dilakukan terhadap sesama. Siapa pun sesama itu, entah seiman atau tidak, secara tidak langsung semuanya dilakukan untuk Tuhan. Kalau efeknya demikian, maka waspadalah terhadap tindakan pemerasan atau pungli. Tindakan seperti itu adalah dosa yang merugikan hidup sesama dan merugikan keselamatan kita di hadapan Tuhan. Paus Fransiskus dalam salah satu kotbahnya mengutuk tindakan pungli atau korupsi sebagai kejahatan yang tak dapat ditolerir dan perlu dihukum seberat-beratnya.

Adhitz Ads