Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Maret 10, 2017

TINDAKAN TUHAN TIDAK TEPAT ?



Ibu Romana menangis meraung-raung di depan jenasah anak gadisnya yang baru berusia 17 tahun. Anak gadisnya itu, Lusia, meninggal dunia karena kanker paru-paru yang menimpanya. Ia menangis sambil menuduh: Allah bertindak tidak tepat dan tidak adil terhadap dia dan suaminya. Lusia, anak putri satu-satunya, cantik dan pintar mengakhiri hidupnya dalam situasi yang menyedihkan, tidak dapat ditolong karena tinggal jauh dari Rumah Sakit dan para dokter. Pertolongan baru datang di saat terakhir ketika penderitaannya sudah sangat parah tetapi tidak dapat dirujuk lagi.

Memang, dalam hidup ini banyak sekali peristiwa yang terjadi di luar batas kemampuan pemahaman manusia, lebih lagi kalau kita menghadapi peristiwa seperti kasus di atas, kasus bencana alam, kecelakaan, penyakit yang tak terobati dan tak bisa disembuhkan, dll. Ada banyak pertanyaan yang akan muncul dalam benak kita dan kita bertanya dalam sesal: mengapa Tuhan tidak menolong, tidak menyembuhkan, mengapa Dia membiarkan terjadi, mengapa harus kami, apakah dosa dan salah kami? Semua pertanyaan ini sungguh memojokkan Tuhan seolah-olah Dia berada dalam posisi yang salah dan betul-betul tidak adil. Sebab jika dibandingkan dengan kenyataan lain, sering terlihat  bahwa orang-orang yang tampaknya jahat atau tindakan mereka selalu menyakitkan hati dibiarkan hidup bebas dalam kesenangan dosa mereka. Mengapa mereka tidak dihukum?  

Nabi Yehezkiel memberi jawaban: Tuhan itu maharahim, Dia membiarkan orang fasik hidup sampai mereka bertobat agar mereka diselamatkan. Orang-orang baik dibiarkan menderita dan mengakhiri hidupnya sedemikian cepat supaya mereka tidak jatuh ke dalam dosa (Yeh 18:21-28). Penderitaan orang-orang baik terjadi sebagai pepulih bagi dosanya sendiri, dosa keluarga, dosa orang lain, dosa Gereja, dst. Dalam peristiwa yang sukar dipahami ini, Allah membiarkan misteri kehidupan itu terjadi, agar manusia selalu berusaha mencari Dia dan bertekun dalam kepasrahan, iman dan harapan akan pertolongan-Nya.

Tuhan membiarkan para murid-Nya memiliki iman yang lebih dalam, lebih sukar untuk menjadi lebih baik, dalam suka maupun duka, mampu memahami semua peristiwa hidup seturut penyelenggaraan-Nya. Tuhan menghendaki agar para murid-Nya dapat mewujudkan imannya sedemikian rupa, agar selalu menjadi lebih baik dari orang-orang fasik walaupun mungkin berat. Misalnya,  berusaha menghindari marah dan berkata jahil atau kafir kepada sesama, berusaha untuk selalu menunjukkan semangat suka damai dengan siapa pun, sebab belaskasih Allah tak terbatas, sering tak masuk akal (bdk Mat 5:20-26), karena memang pikiran dan rancangan Tuhan amat mulia, lebi tinggi dari langit, lebih dalam dari samudera. Tetapi satu kebenaran ini yang selalu pasti ada pada-Nya yaitu, tujuan penyelenggaraan-Nya itu selalu  MENYELAMATKAN !

Maka bukanlah tindakan Tuhan yang tidak tepat tetapi mungkin kesadaran iman dan pemahaman kitalah yang dangkal. Karena itu jalani saja kehidupan ini tanpa ragu pada cinta-Nya, sebab cinta Allah itu akan selalu menguatkan kita untuk berkata dan bersaksi: Tuhan aku mau berjalan di jalanmu dan jadilah kehendak-Mu. Amin  


Adhitz Ads