Setelah Jepang
dan Jerman hancur berantakan karena perang dunia kedua, mereka bangkit
membangun kembali negerinya masing-masing menjadi negeri yang maju dalam segala
bidang sehingga mereka makmur dan menjadi negara industri yang menghasilkan
produk-produk bergengsi. Suasana permusuhan dan peperangan telah menghancurkan
mereka tetapi suasana damai itu membuat warganya bangkit untuk memperbaikinya.
Nabi Yesaya
dalam nubuatnya menegaskan kembali tugas bangsa Israel sebagai bangsa terpilih
yang harus memperbaiki kembali moralitas mereka yang telah hancur akibat dosa
dan penderitaan di negeri pembuangan. Bangsa Israel telah dipilih Yahwe untuk
menjadi “alat perjanjian” bagi umat manusia. Melalui bangsa ini Yahwe telah
berencana untuk memenuhi janji penebusan-Nya. Janji ini telah telah berulang
kali disampaikan Yahwe melalui bapa-bapa bangsa dan para nabinya. Dalam kalimat
terakhir bacaan Yesaya hari ini, Yesaya bernubuat: “Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku." Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia
tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak
akan melupakan engkau (bdk Yes 49:8-15). Di saat bangsa ini menderita,
mereka merasa seperti ditinggalkan. Namun Yesaya menghibur mereka dengan
menegaskan: “Aku tak akan melupakan
engkau”. Israel harus membangun kembali negerinya dengan moralitas hidup
yang benar, taat pada kehendak Allah dan hukum-hukumNya, sebab Tuhan selalu
berjalan bersama dan menjaga mereka bagaikan ibu menjaga anak kandungnya, jika ibu
bisa melupakan tugasnya, maka Allah tak akan melupakan anak-anak pilihan-Nya beserta
janji-janji-Nya. Israel harus dibangun kembali melalui persatuan hidupnya dengan
Tuhan.
Kata Yesus
kepada orang Yahudi: “Sama seperti Bapa
membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak
menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya”. Tuhan Yesus mengajar panjang
lebar tentang inkarnasi-Nya serta tugas-tugasNya, tetapi karena orang Yahudi
tidak mengerti akan semua itu maka mereka menolak Dia (Yoh 5:17-30). Israel yang
telah menderita banyak di bawah penjajahan Roma sesungguhnya harus sadar bahwa
keadaan itu tidak lain disebabkan oleh dosa. Oleh karena itu hendaknya mereka
memperbaiki dirinya. Tuhan Yesus melalui karya-karyaNya yang hebat dan luar
biasa itu menunjukkan cinta Allah yang mau membangun kembali semangat iman
orang Israel untuk bertobat dan kembali mengandalkan Tuhan.
Masa prapaskah
ini masa untuk melihat kembali bagaimana Allah mencintai umat-Nya, dan juga
bagaimana kita sendiri memperbaiki sikap hidup dan iman kita yang mungkin
kurang mengandalkan Tuhan. Kita perlu bangun kembali diri kita dan bumi ini
bersama Tuhan dan dalam bimbingan-Nya.