Pada
zaman ini perlawanan setan terhadap manusia dan kebaikannya semakin jahat dan mengerikan
serta sangat menakutkan. Kuasa Iblis ini telah merasuki hati begitu banyak
orang agar tidak takut terhadap Tuhan dan perintah-perintah-Nya dengan akibat
manusia tidak takut lagi untuk berbuat dosa, sehingga dengan tahu dan mau orang
melawan kehendak Allah. Berita tentang adanya gereja setan dengan kitab sucinya,
bukan lagi menjadi cerita yang tersembunyi tetapi dengan terang-terangan mereka
mewartakan kehadirannya serta mengajak orang lain untuk menjadi anggotanya. Meskipun
ajaran-ajaran mereka bertentangan dengan kebenaran umum dari agama-agama tetapi
karena mereka menjanjikan kemapanan dalam hal ekonomi serta kebahagiaan semu
dari semua jenis kejahatan yang mereka tawarkan, maka banyak orang tertarik
menjadi anggotanya. Tidak heran kalau kini kejahatan narkoba, terorisme,
pemujaan dan penyembahan setan, okultisme, perkawinan sejenis, dendam kesumat dan
kebencian yang menimbulkan perpecahan dan peperangan, predator anak serta
kejahatan seksual lainnya, pembunuhan keji, aborsi semakin merajalela dan menghancurkan
banyak orang. Setan itu anti kebenaran dan anti cinta kasih sehingga ia merasuki
manusia untuk percaya pada kebenaran dan cinta kasih yang semu.
Setan
dapat juga menyebabkan penyakit fisik. Cerita Injil hari ini menyajikan kepada
kita bagaimana seorang dirasuki oleh roh bisu sehingga orang itu tidak dapat
berbicara. Tuhan Yesus tahu bahwa yang menyebabkan orang itu bisu tidak lain disebabkan
oleh setan, maka Dia langsung mengusirnya. Tetapi orang-orang yang membenci
Yesus menuduh Yesus sebagai kepala dari setan-setan, sehingga Ia mampu mengusir
setan itu. Mendengar tuduhan itu, saat itu juga Tuhan Yesus meluruskan
pandangan mereka yang salah. Setan tidak bisa mengusir setan, karena ia tidak
mungkin melawan dirinya sendiri. Yang dapat mengalahkan setan hanyalah kuasa Allah.
Yesus berasal dari Allah sehingga setan takut kepada-Nya dan pergi (Luk
11:14-23). Manusia juga tak dapat mengusir setan kecuali kalau ia memakai kuasa
Allah. Orang Yahudi harus tahu tentang kebenaran ini dan tidak hanya asal
bicara.
Nabi
Yeremia mengajak umat Israel untuk kembali taat pada kebenaran yang diajarkan
Tuhan agar mereka boleh menikmati kebahagiaan, namun mereka tetap tegar hati
dan tidak mau mendengarkannya dan berbuat lebih jahat dari nenek moyang mereka.
Mereka kehilangan ketulusan dan ketaatan kepada perintah Yahwe, sebab hati mereka
lebih cenderung kepada kejahatan dan yang memberi kenikmatan atau kebahagiaan
yang semu (Yer 7:23-28)
Sedemikian
liciknya pekerjaan kuasa kegelapan di zaman ini sehingga ia mengecoh pikiran dan hati manusia hingga
banyak manusia di bumi ini tidak bisa lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana
yang baik dan mana yang jahat, mana kebahagiaan sejati dan mana kebahagiaan yang semu. Kelicikan
setan ini hanya dapat dilawan dengan kuasa dan karunia “pembedaan roh”. Karunia ini sangat membantu
manusia untuk mengetahui mana tawaran yang benar dan mana yang tidak. Para pengikut
Yesus Kristus hendaknya meminta karunia ini dari Tuhan agar mereka mampu melawan segala bentuk kebenaran dan
kenikmatan yang palsu, dan menikmati kemenangan atas kuasa setan.