Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Maret 14, 2017

MENGAJAR TETAPI TIDAK MELAKUKANNYA !



Ada banyak batu sandungan yang dilakukan orang tua terhadap anak, atasan terhadap bawahan, orang yang di-‘tua’-kan terhadap saudara-saudari lain di sekitarnya, pemimpin Gereja terhadap umatnya, pemimpin masyarakat terhadap rakyatnya, pemimpin kelompok terhadap anggota kelompoknya. Batu sandungan itu tidak lain daripada: mereka banyak membuat instruksi atau perintah, namun mereka sendiri tidak melakukannya. Mereka tidak menjadi teladan atas perintahnya sendiri.

Injil hari ini menyampaikan bagaimana pandangan Tuhan Yesus terhadap para pemimpin, orang tua dll seperti yang disebut di atas. "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.......” (Mat 23:1-12). Dalam wejangan ini Tuhan Yesus dengan keras mengecam kaum Farisi dan ahli Taurat, yang sangat munafik sebab mereka hanya tahu memberi perintah atau instruksi (meletakkan beban berat) kepada orang lain tetapi mereka sendiri tidak melakukannya. Dalam wejangan selanjutnya, Tuhan Yesus meminta, supaya para pengikut-Nya harus memiliki sikap rendah hati, menjadi pelayan bagi sesama, bukan memandang diri sebagai atasan, rabi atau pejabat. Yesus tahu bahwa jabatan-jabatan ini menggoda manusia untuk bersikap sombong terhadap sesamanya.

Nabi Yesaya, pada zaman perjanjian lama, menyapa para pemimpin dan rakyat Israel dengan kata-kata yang lebih keras lagi: pemimpin disebut manusia Sodom, rakyat disebut manusia Gomora, dua kota yang sudah binasa pada zaman Abraham dan Sara serta Lot akibat dosa mereka. Yesaya menghimbau mereka agar bertobat, berhenti dari perbuatan jahat, dan berusaha untuk menciptakan keadilan, kedamaian bagi para janda dan yatim piatu supaya hidup mereka menjadi berkat bagi dirinya sendiri dan orang lain (Yes 1:10; 16-20)

Mengajar sambil memberi teladan jauh lebih berharga di mata Tuhan dan sesama dari pada mengajar namun tidak melakukannya. Allah dalam inkarnasi-Nya sudah menunjukkan kepada kita semua bahwa DIA bukan hanya bersabda tentang cinta dan kerendahan hati tetapi DIA sendiri telah merendahkan diri dan mewujudkan cinta-Nya sedemikian rupa, sehingga kita tidak sanggup melukiskannya dalam kata-kata.

Masa puasa adalah masa untuk banyak berbuat dan sedikit berbicara; mengajar dan melakukannya! Amin    

Adhitz Ads