Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Maret 22, 2017

LAKUKAN SEGALANYA DENGAN SETIA !


Om Ben dilahirkan dalam keluarga sederhana dan ia satu-satunya laki-laki dari 4 bersaudara. Ia sakit-sakitan karena lahir pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Keadaan ekonomi masa itu sangat buruk. Melihat keadaan itu seorang pastor asal Belanda meminta orangtua om Ben supaya Ben tinggal dengannya, agar bisa dirawat dan membantu pastor bersangkutan jika sudah sehat. Orang tua om Ben menyetujui permintaan pastor berangkutan. Om Ben tinggal pada pastor, kesehatannya yang buruk dirawat selama setahun. Sesudah itu om Ben sehat dan membantu pastor tersebut. Selama bekerja dengan beberapa pastor di paroki itu om Ben bekerja dengan setia dan jujur. Tugas-tugas sebagai koster, pemasak, serta berjalan patroli bersama para pastor dilakukannya dengan baik. Prinsip kerja om Ben: jujur, setia, banyak doa dan rajin. Karenanya ia mendapat berkat dalam hidupnya, punya istri, anak-anak dan kini punya banyak cucu. Usia om Ben kini 90 tahun lebih. Nasihatnya bagi anak-anak dan cucu-cucunya adalah jujur, setia dan rajin bekerja serta jangan lupa berdoa.

Prinsip kerja ini dipegang teguh om Ben sebagai Taurat utama dalam hidupnya sebagai orang katolik. Dalam ekaristi ia selalu mendengar empat keutamaan ini yang terus menerus disampaikan pastor-pastor dalam kotbah mereka, baik di pusat paroki maupun di stasi-stasi. Musa menasihati umat Israel agar taat, setia dan jujur dalam melaksanakan hukum-hukum Tuhan, agar hidup mereka diberkati. “Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi” (bdk Ul 4:1.5-9). Prinsip ini hendaknya dipegang teguh hingga anak cucu dan seterusnya secara turun temurun. Menjadi bangsa yang besar harus dipelihara dalam berkat Tuhan melalui ketaatan dan kesetiaan kepada-Nya.

Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya menekankan kembali pentingnya ketaatan kepada hukum Taurat, sebab hukum itu telah membentuk nenek moyang mereka menjadi bangsa yang takut, taat dan setia kepada Yahwe. Musa dapat membebaskan bangsa Israel keluar dari Mesir karena taat dan setia pada sabda Allah yang memanggilnya. Ia dapat memimpin umat selama mengembara di padang gurun juga karena taat pada perintah Allah. Musa sendiri telah menyaksikan bagaimana kalau umatnya tidak taat. Karena itu Tuhan Yesus juga menuntut ketaatan yang sama pada para pengikut-Nya hingga hukum baru dibentuk dalam Gereja-Nya (tafsiran dari kalimat: sebelum semuanya terjadi).

Hukum baru Tuhan Yesus dalam Gereja-Nya adalah hukum yang membebaskan atas dasar kasih dan pengorbanan-Nya. Meski tak ada lagi korban bakaran dan korban darah binatang, namun Tuhan tetap meminta para pengikut-Nya agar prinsip utama dalam menegakkan hukum Tuhan hendaknya tetap dipertahankan hingga turun temurun.

Adhitz Ads