Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Maret 19, 2017

TONGKAT AJAIB DAN AIR KEHIDUPAN !



Dalam Gereja Katolik Uskup diangkat oleh Paus. Ketika menerima jabatan itu, pada hari pentahbisannya Uskup diberi perlengkapan seperti MITRA (topi tinggi), SOLI DEO (topi kecil bulat warna merah) dan TONGKAT kekuasaan. Perlengkapan-perlengkapan ini adalah lambang kekuasaan yang diterima Uskup untuk memimpin Gereja Lokal dan semua perlengkapan ini dipakai secara lengkap pada saat Uskup memimpin perayaan-perayaan besar dan ketika memberikan sakramen krisma dan imamat. Uskup bertugas menggembalakan seluruh umat Allah dalam sebuah wilayah keuskupan, dia dibantu para imam serta seluruh kaum religius yang bekerja dalam keuskupannya. Uskup memimpin umat Allah agar bisa menikmati sumber air hidup yang disediakan Tuhan dalam sakramen-sakramen Gereja.

Musa dipanggil dan dipilih Yahwe untuk memimpin pembebasan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Sebagai tanda bahwa ia menerima tugas sebagai pemimpin, Yahwe memberinya sebuah tongkat yang boleh dikatakan ajaib, sebab dengan tongkat itu Musa dapat melakukan mujizat-mujizat. Dalam Kitab Keluaran, cerita tentang Musa bersama tongkat ajaibnya itu dikisahkan dengan sangat menarik. Karena itu buku Keluaran termasuk salah satu buku yang amat menarik dalam Perjanjian Lama karena penuh dengan kisah-kisah istimewa tentang iman Musa. Hemat saya tongkat ini adalah tongkat lambang kepemimpinan Musa atas bangsa Israel. Dengan kekuasaan yang diterimanya Musa yakin Allah sendiri akan bertindak membantu dia dalam gerakan pembebasan  bangsa Israel. Dalam kisah hari ini, Musa diomeli bangsa Israel di padang gurun. Mereka haus dan minta air. Di hadapan para tua-tua Israel, atas perintah Tuhan sendiri, dengan tongkatnya Musa memukul gunung batu di Horeb dan dari dalam cadas batu itu keluarlah air berlimpah-limpah dan umat Israel boleh minum sepuas-puasnya (Kel 17:3-7). Di tempat itu bangsa Israel dapat menyaksikan kemuliaan dan mujizat Tuhan.

Dialog Yesus dengan wanita Samaria di sumur Yakub hari ini dikisahkan oleh rasul Yohanes dengan sangat menarik. Dialog itu diawali dengan cerita bahwa Yesus sangat haus dan minta air pada seorang wanita Samaria yang kebetulan datang menimba air di sumur Yakub. Menurut adat orang setempat seorang laki-laki Israel haram bergaul dengan orang Samaria, karena Samaria itu dicap kafir dan najis. Tidak heran kalau wanita itu protes dan mengatakan: masakan Engkau seorang minta air padaku seorang Samaria? Dalam dialog yang sangat panjang kesempatan itu dipakai Yesus untuk mengajar perempuan itu memperkenalkan diri-Nya sebagai sumber air hidup. Pengajaran dan perkenalan Yesus menghantar wanita kepada pertobatan. Kemudian wanita lari ke kota dan  memanggil orang Samaria lainnya dan mereka semua dapat berjumpa dengan Yesus di sumur Yakub itu (Yoh 4:5-42).

Wadas di Meriba, oleh kuasa Tuhan, menyediakan air yang menghidupkan dan memuaskan dahaga orang Israel di padang gurun. Kehadiran Yesus di sumur Yakub menyemangati wanita Samaria untuk bersaksi tentang Yesus yang telah memperkenalkan diri-Nya sebagai sumber air hidup. Orang Israel dan Samaria yang berjumpa dengan Tuhan secara berbeda itu adalah wakil dari para bangsa yang percaya akan Tuhan, yang haus akan firman-Nya dan yang selalu mencari Tuhan dan kebenaran-Nya dalam hidup ini. Pertemuan dengan Tuhan selalu menyenangkan, menyaksikan mujizat Tuhan selalu menghibur.

St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma hari ini bersaksi: “Yesus Kristus adalah kebenaran dan kita dibenarkan oleh iman akan DIA, sebab oleh DIA kita memperoleh jalan masuk ke dalam kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dengan demikian jaminan pengharapan kita untuk menerima segala berkat dan kasih karunia Allah senantiasa tersedia oleh kuasa Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita” (Rom 5:1-2.5-8). Iman akan Kristus sesungguhnya menjadi tongkat ajaib yang diterima setiap orang Kristen. Iman ini menjadi kekuatan bagi kita untuk berharap pada Tuhan yang selalu menyediakan rahmat (air kehidupan) yang memuaskan dahaga kita, ketika kita menghadapi pencobaan-pencobaan dan dosa. Iman akan Kristus Yesus menyelamatkan! Kehadiran Kristus dalam diri para pemimpin umat, Uskup dan para pembantunya, sesungguhnya menjadi kekuatan bagi kita untuk berjalan bersama-sama tanpa rasa takut menuju tanah terjanji, Yerusalem baru.
       

Adhitz Ads