Dalam
Gereja Katolik Uskup diangkat oleh Paus. Ketika menerima jabatan itu, pada hari
pentahbisannya Uskup diberi perlengkapan seperti MITRA (topi tinggi), SOLI DEO
(topi kecil bulat warna merah) dan TONGKAT kekuasaan. Perlengkapan-perlengkapan
ini adalah lambang kekuasaan yang diterima Uskup untuk memimpin Gereja Lokal
dan semua perlengkapan ini dipakai secara lengkap pada saat Uskup memimpin
perayaan-perayaan besar dan ketika memberikan sakramen krisma dan imamat. Uskup
bertugas menggembalakan seluruh umat Allah dalam sebuah wilayah keuskupan, dia
dibantu para imam serta seluruh kaum religius yang bekerja dalam keuskupannya. Uskup
memimpin umat Allah agar bisa menikmati sumber air hidup yang disediakan Tuhan
dalam sakramen-sakramen Gereja.
Musa
dipanggil dan dipilih Yahwe untuk memimpin pembebasan bangsa Israel keluar dari
tanah Mesir. Sebagai tanda bahwa ia menerima tugas sebagai pemimpin, Yahwe
memberinya sebuah tongkat yang boleh dikatakan ajaib, sebab dengan tongkat itu
Musa dapat melakukan mujizat-mujizat. Dalam Kitab Keluaran, cerita tentang Musa
bersama tongkat ajaibnya itu dikisahkan dengan sangat menarik. Karena itu buku Keluaran
termasuk salah satu buku yang amat menarik dalam Perjanjian Lama karena penuh
dengan kisah-kisah istimewa tentang iman Musa. Hemat saya tongkat ini adalah tongkat
lambang kepemimpinan Musa atas bangsa Israel. Dengan kekuasaan yang diterimanya
Musa yakin Allah sendiri akan bertindak membantu dia dalam gerakan pembebasan bangsa Israel. Dalam kisah hari ini, Musa
diomeli bangsa Israel di padang gurun. Mereka haus dan minta air. Di hadapan
para tua-tua Israel, atas perintah Tuhan sendiri, dengan tongkatnya Musa
memukul gunung batu di Horeb dan dari dalam cadas batu itu keluarlah air
berlimpah-limpah dan umat Israel boleh minum sepuas-puasnya (Kel 17:3-7). Di tempat
itu bangsa Israel dapat menyaksikan kemuliaan dan mujizat Tuhan.
Dialog
Yesus dengan wanita Samaria di sumur Yakub hari ini dikisahkan oleh rasul Yohanes
dengan sangat menarik. Dialog itu diawali dengan cerita bahwa Yesus sangat haus
dan minta air pada seorang wanita Samaria yang kebetulan datang menimba air di
sumur Yakub. Menurut adat orang setempat seorang laki-laki Israel haram bergaul
dengan orang Samaria, karena Samaria itu dicap kafir dan najis. Tidak heran
kalau wanita itu protes dan mengatakan: masakan Engkau seorang minta air padaku
seorang Samaria? Dalam dialog yang sangat panjang kesempatan itu dipakai Yesus
untuk mengajar perempuan itu memperkenalkan diri-Nya sebagai sumber air hidup. Pengajaran
dan perkenalan Yesus menghantar wanita kepada pertobatan. Kemudian wanita lari
ke kota dan memanggil orang Samaria
lainnya dan mereka semua dapat berjumpa dengan Yesus di sumur Yakub itu (Yoh
4:5-42).
Wadas
di Meriba, oleh kuasa Tuhan, menyediakan air yang menghidupkan dan memuaskan
dahaga orang Israel di padang gurun. Kehadiran Yesus di sumur Yakub
menyemangati wanita Samaria untuk bersaksi tentang Yesus yang telah
memperkenalkan diri-Nya sebagai sumber air hidup. Orang Israel dan Samaria yang
berjumpa dengan Tuhan secara berbeda itu adalah wakil dari para bangsa yang
percaya akan Tuhan, yang haus akan firman-Nya dan yang selalu mencari Tuhan dan
kebenaran-Nya dalam hidup ini. Pertemuan dengan Tuhan selalu menyenangkan, menyaksikan
mujizat Tuhan selalu menghibur.
St.
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma hari ini bersaksi: “Yesus Kristus adalah kebenaran dan kita
dibenarkan oleh iman akan DIA, sebab oleh DIA kita memperoleh jalan masuk ke
dalam kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita
bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dengan demikian jaminan
pengharapan kita untuk menerima segala berkat dan kasih karunia Allah senantiasa
tersedia oleh kuasa Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita” (Rom
5:1-2.5-8). Iman akan Kristus sesungguhnya menjadi tongkat ajaib yang diterima
setiap orang Kristen. Iman ini menjadi kekuatan bagi kita untuk berharap pada
Tuhan yang selalu menyediakan rahmat (air kehidupan) yang memuaskan dahaga
kita, ketika kita menghadapi pencobaan-pencobaan dan dosa. Iman akan Kristus
Yesus menyelamatkan! Kehadiran Kristus dalam diri para pemimpin umat, Uskup dan
para pembantunya, sesungguhnya menjadi kekuatan bagi kita untuk berjalan
bersama-sama tanpa rasa takut menuju tanah terjanji, Yerusalem baru.