Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Maret 17, 2017

IRI HATI, SUMBER KEJAHATAN !



Salah satu cerita kuno yang tertulis dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, dalam hubungan dengan dosa iri hati adalah kisah Kain dan Habel adiknya. Ketika membawa persembahan syukur kepada Tuhan, dari hasil usaha mereka masing-masing, tampaknya persembahan Kain tidak diterima sebab asap persembahannya tidak membumbung naik ke atas, sedangkan asap persembahan Habel adiknya naik membubung lurus ke atas. Melihat keadaan ini Kain iri hati dan berencana membunuh adiknya. Dosa iri hati membakar sanubarinya yang terdalam dan akhirnya Kain membunuh adiknya itu (bdk Kej 4:1-16)

Cerita seperti ini mewakili semua kisah lain yang tersebar di mana-mana dalam hidup manusia, pada setiap bangsa, dari zaman ke zaman. Seseorang bisa meracuni sesamanya karena iri hati, si A bisa mengirim santet kepada si B karena iri hati, istri bisa memaksa suaminya untuk mencuri atau melakukan korupsi karena iri hati dengan tetangga yang memiliki kekayaan lebih dari mereka. Singkatnya banyak kejahatan terjadi di antara manusia karena dosa iri hati ini. Maka iri hati  didefinisikan sebagai: “perasaan hati kurang senang yang menggerogoti hati manusia ketika melihat kelebihan orang lain”. Dengan demikian iri hati adalah racun yang buruk bagi hati seseorang, sebab olehnya seseorang bisa menipu, mencuri, mengkhianati, merampok dan membunuh.

Saudara-saudara Yusuf iri hati kepada Yusuf karena ia lebih disayangi oleh ayah mereka Yakub. Lebih lagi ketika Yusuf diberi pakaian-pakaian yang lebih mewah dan indah daripada saudara-saudaranya yang lain. Akibat iri hati itu mereka merencanakan pembunuhan atas Yusuf, namun batal karena Ruben melarang mereka untuk menumpahkan darah atas saudaranya sendiri. Tetapi akhirnya mereka menjual Yusuf kepada seorang saudagar Midian yang berangkat menuju Mesir (Kej 37:3-4.12-31.17b-28). Iri hati menghancurkan tali kasih persaudaraan dalam keluarga, kelompok masyarakat ataupun dalam hidup beragama. Ia meracuni hati manusia sampai merencanakan dan melakukan kejahatan-kejahatan lainnya.

Saking banyaknya dosa iri hati ini terutama di kalangan imam-imam, ahli taurat dan orang Farisi yang   selalu berusaha menjegal-Nya, Yesus menceritakan perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur, yang bersikap negatip terhadap hamba-hamba dan anak kandung dari pemilik kebun anggur itu (Mat 21:33-43.45-46). Cerita ini ingin menggambarkan bahwa orang Israel pada masa itu menolak kehadiran para nabi dan Yesus sendiri, sebab nabi-nabi dan kemudian Yesus datang dengan kelebihan-Nya dalam bernubuat, mengajar, melakukan mujizat dll. Dia hanyalah anak tukang kayu Yosef dan Maria, dari Nazareth, mana mungkin sehebat itu kuasa-Nya. Iri hatinya orang-orang ini kemudian berdampak pada rencana dan tindakan menangkap dan membunuh Yesus.

Namun Allah dalam rencana-Nya telah menjadikan peristiwa ini sebagai jalan korban bagi penebusan dosa manusia. Batu yang dibuang oleh tukang bangunan dijadikan batu penjuru, baru keselamatan bagi umat manusia. Rencana Allah tidak bisa digagalkan oleh kejahatan manusia.
  

Adhitz Ads