Terdorong
oleh suatu kesadaran iman yang dalam banyak orang mengakui dan mengatakan kepada-Nya:
Hanya Dikau ya Tuhan; ungkapan ini
bisa juga dikatakan oleh mereka yang sudah luntang lantung ke sana ke mari
mencari hikmat tetapi ketika tidak menemukannya, mereka akhirnya kembali kepada Tuhan, dalam sikap
tobat dan sembah sujud lalu mengatakan: Hanya
Dikau ya Tuhan, tak ada yang lain !; tetapi bisa juga diungkapkan oleh
mereka yang berada dalam situasi krisis akibat ketidakadilan atau bahaya besar
karena pelbagai persoalan hidup yang genting. Anda dan saya termasuk
dalam golongan mana? Hanya Anda dan saya sendiri yang tahu!
Esther
dalam bacaan pertama kitab Esther hari ini memberi kesaksian tentang imannya
kepada kita. Ketika bangsa Israel berada dalam bahaya pemusnahan oleh raja
Ahasyweros, raja Persia, akibat nasihat Haman, Esther berdoa kepada Tuhan
sambil berpuasa, katanya: "Tuhanku,
Raja kami, Engkaulah yang tunggal, dan tolonglah aku yang seorang diri ini,
yang padanya tidak ada yang menolong selain dari Engkau, sebab bahaya maut
mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku,
bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan
nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka
menjadi milik abadi; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah
Kaujanjikan........ selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku
yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorangpun selain dari Engkau, ya
Tuhan” (T.Est 3:10a.10c-12.17-19). Doa
dan puasanya berhasil mengungkapkan kejahatan Haman, mengubah hati raja dan menyelamatkan
Mordekhai ayah angkatnya hingga menyelamatkan seluruh bangsa Israel dalam
kerajaan Ahasyweros. Dari cerita kitab Esther, doa dan puasanya didukung oleh
seluruh bangsa Israel yang ada dalam 127 daerah kekuasaan raja. Pertolongan Allah
terjadi di saat yang sangat kritis berkat iman sang ratu dan seluruh bangsa
Israel. Iman yang mengakui: HANYA DIKAU
YA TUHAN, TAK ADA YANG LAIN !
Tuhan
Yesus tahu bahwa para murid-Nya juga segenap bangsa di bumi ini seringkali mengalami
situasi-situasi krisis akibat pelbagai persoalan yang menimpanya. Tak ada
nasihat yang paling tinggi yang disampaikan dalam pengajaran-Nya selain
mengatakan: "Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang
yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan”?
Minta kepada siapa? Tidak lain kepada Bapa di surga. Yesus memberi
perbandingan: kalau bapamu yang jahat saja tahu memberi pemberian yang terbaik
kepada anaknya, apalagi Bapa yang di surga yang tahu akan segala kebutuhan dan
persoalanmu (bdk Mat 7:7-12).
Doa
syukur, harapan dan permohonan boleh disampaikan oleh siapa saja yang mengimani
Tuhan. Sebab Tuhan adalah Bapa yang mahabaik yang rela mendengar siapa pun yang
datang kepada-Nya. Tidak ada bapa di dunia ini yang melebihi kebaikan Bapa yang
ada di surga. Tidak ada tuhan yang lain selain Tuhan yang kita percaya sebagai
Pencipta segala sesuatu yang selalu kita andalkan untuk menolong kita. Karena itu
katakan dengan yakin dalam doa dan pengakuan imanmu kepada-Nya: HANYA DIKAU YA TUHAN, TAK ADA YANG LAIN !