Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Maret 13, 2017

BERILAH MAKA KAMU AKAN DIBERI !



Setiap kali kita menjalani masa puasa kita didorong untuk melakukan niat-niat khusus berupa aksi rohani dan jasmani. Salah satu aksi yang biasa dilakukan adalah memberi derma dalam pelbagai macam bentuk materi untuk disumbangkan kepada sama saudara yang berkekurangan atau yang membutuhkannya. Banyak atau besarnya sumbangan itu tergantung pada kerelaan hati setiap pribadi atau keluarga yang bersangkutan. Dalam hal ini tidak terjadi paksaan selain himbauan yang disertai penjelasan tentang tujuan dari aksi-aksi yang akan dilakukan, bila semuanya telah dikumpulkan. Aksi seperti ini hampir ada pada setiap agama besar di dunia ini, sebab salah satu hakekat hidup kita sebagai makhluk sosial adalah saling menolong dalam suka dan duka.

Dalam agama Yahudi ada kewajiban memberi 10% dari penghasilan tahunan untuk kepentingan bait Allah, disamping pemberian-pemberian lainnya sesuai kewajiban agama. Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan kita sebuah motivasi supaya memberi atau berbagi. Dari motivasi ini kita yakin bahwa setiap pemberian yang diberikan secara sukarela untuk kepentingan Gereja, sosial atau lain-lainnya pasti diperhitungkan Tuhan sebagai perbuatan baik yang pasti dibalas-Nya, entah langsung atau tidak langsung. Karena itu Tuhan Yesus mengatakan: “berilah, maka kamu akan diberi”! Dalam hubungan dengan kebenaran ini, ada banyak orang yang bersaksi, semakin mereka memberi, semakin mereka diberi rejeki, mereka mendapatkan banyak kemudahan/rejeki jika dibandingkan sebelum mereka melakukan aksi-aksi sosial.

Kalau ingin membuat perbandingan, hidup manusia itu ibarat sebuah bak air yang menampung air dari sumbernya hingga penuh. Jika air yang sudah ditampung ini tidak disalurkan atau dibagi-bagi ke rumah-rumah maka air itu akan tetap penuh dan tidak bisa menerima air yang baru lagi. Tetapi ketika air itu dibagi maka air yang baru selalu masuk dan bak itu menjadi pembagi rejeki kehidupan dan ia tidak akan berkekurangan air sebab selalu ada air baru yang masuk. Kalau kita selalu ingin berbagi, jangan takut, kita tidak akan pernah berkekurangan. Memberi adalah wujud dari kemurahan hati Allah bagi manusia. Pada awal bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus bersabda: hendaklah kamu murah hati seperti Bapa di surga murah hati adanya. (bdk Luk 6:36-38)! Allah Bapa sangat murah hati. Ini telah nyata dalam sejarah panggilan bangsa Israel hingga perutusan Yesus Kristus, Putera-Nya. Tanpa panggilan dan perutusan mustahil hidup kita ditebus dan diselamatkan. Kenurahan Tuhan menyelamatkan kita.  

Daniel, dalam masa pembuangan di bawah pemerintahan raja Nebukadnezar, sadar bahwa segala prahara yang mereka alami saat itu tidak lain disebabkan oleh dosa-dosa masa lalu dari nenek moyang dan para pemimpin mereka termasuk dosa-dosa mereka sendiri. Karena itu dalam doa dan nubuatnya ia memohon ampun pada Tuhan untuk segala dosa itu agar mereka bisa berdamai dengan Tuhan dan memperoleh pembebasan (Dan 9:4b-10). Apa yang dilakukan Daniel ini adalah sebuah bentuk keyakinan akan kemurahan hati Allah, sebab itu dia tidak ragu memohon ampun dari Tuhan untuk dosa-dosa nenek moyang dan para pemimpinnya. Bila mereka itu diampuni maka ia percaya bahwa dia sendiri dan semua orang yang menderita saat itu akan diampuni juga dan mereka dibebaskan. Kemurahan hati terbesar dan tertinggi dalam hidup beriman adalah: mengampuni sesama yang bersalah kepada kita, seperti Tuhan Yesus Kristus yang mengampuni dosa manusia ketika Ia bergantung di kayu salib.



Adhitz Ads