Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Maret 15, 2017

PERSEKONGKOLAN !



Kata “sekongkol” memiliki makna dasar yang bersifat negatip atau berkonotasi negatip. Orang-orang yang bersekongkol berarti orang-orang yang bersepakat melakukan kejahatan untuk menyusahkan dan menjatuhkan orang lain, misalnya persekongkolan untuk mencuri, merampok, membunuh, memboikot usaha-usaha yang baik, mengadakan penyelundupan, mengadakan makar menjatuhkan pemerintah dll. Niat jahat ini biasa timbul karena kemiskinan, ketidakpuasan, benci dan dendam atau karena gila kuasa dan jabatan.

Bangsa Israel tidak puas dan marah kepada nabi Yeremia, karena ia masih muda dan menubuatkan sesuatu yang menakutkan seperti akan ada serangan bangsa asing, akan ada pembinasaan, peperangan. Dia juga mengeritik tentang kemurtadan, berhala dan moralitas hidup yang buruk. Sebagai reaksi atas nubuatnya itu, mereka bersekongkol melawan dia dan berkata: "Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!" (Yer 18:18). Dari pernyataan ini tampaknya mereka benar-benar tersinggung dan marah, serta ingin melakukan pembalasan dendam dengan cara tidak mau mendengar pengajaran dan perkataannya, bahkan mereka telah menggali sumur dan memasukkan Yeremia ke dalam sumur itu.

Tuhan Yesus sendiri sudah tahu apa yang bakal terjadi atas diri-Nya. Ia juga sudah tahu bahwa imam-imam, ahli Taurat dan kaum Farisi telah bersekongkol untuk menangkap dan menyerahkan Dia kepada bangsa asing dan mereka akan membunuh-Nya. Tetapi Ia juga bernubuat tentang kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Yesus tahu bahwa jalan inilah yang akan dialami oleh-Nya, jalan salib dan penderitaan, jalan kematian dan kebangkitan (Mat 20:17-28). Dalam pandangan manusia jalan ini tragis dan tidak manusiawi, namun Allah telah berkomitmen untuk menyelamatkan manusia dengan jalan ini. Bagi orang yang tidak percaya cara ini adalah sebuah kebodohan, tetapi bagi orang yang percaya cara ini satu-satunya cara yang tepat dan benar yang dipakai Allah untuk menebusa dosa manusia. Tuhan Yesus bilang: “Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan tinggal sebiji saja, tetapi jika ia jatuh ke dalam tanah dan mati, maka ia akan menghasilkan banyak buah”.

Tampaknya Tuhan membiarkan persekongkolan ini terjadi supaya segala nubuat para nabi terpenuhi dan supaya nyata bahwa cinta kasih kasih-Nya tidak cuma terbatas pada kata-kata saja melainkan pada tindakan nyata, di dalam korban salib-Nya. Korban ini adalah korban kemenangan Anak Domba atas dosa dan maut, atas setan dan pengaruh-pengaruhnya, kemenangan atas derita serta sakit penyakit. Allah berdiri di atas kemenangan persekongkolan manusia ataupun segala rencana jahat dari kuasa kegelapan. Sebesar apapun persekongkolan manusia untuk menghambat rencana Tuhan, Tuhan akan memakai jalan-Nya, baik atau buruk, untuk menunjukkan kemenangan-Nya.

Adhitz Ads