Kesombongan
telah dipertontonkan kuasa jahat sejak manusia pertama, Adam dan Hawa
diciptakan. Iblis berhasil membujuk Hawa dan Adam untuk melawan perintah Tuhan,
demi kekuasaan yang diinginkan Iblis – Lucifer, malaikat cahaya. Iblis didepak
ke dalam neraka, Adam dan Hawa diusir dari kedamaian Firdaus.
Ada banyak ayat
dalam Kitab Suci yang mengatakan tentang kebenaran yang sama bahwa Allah
menentang orang congkak. Ada banyak peristiwa dalam sejarah hidup manusia, dari
masa ke masa, yang menggambarkan bagaimana orang-orang congkak itu binasa karena
kecongkakan mereka. Namun gambaran-gambaran kebinasaan itu tampaknya tak pernah
membuat manusia takut sebab di zaman ini semakin banyak lahir manusia-manusia
congkak. Hal ini dapat kita dengar dari perkataan mereka yang sering meremehkan
orang lain, dari tindakannya yang selalu merendahkan dan melukai sesamanya,
sebab mereka merasa diri paling pintar, paling hebat dalam kekayaan, paling
benar dan baik dalam agamanya, dll. Dalam sejarah manusia, orang congkak bisa
menindas dan membunuh orang lain sekehendak
hati mereka.
St. Petrus dalam
bacaan pertama hari ini dengan terus terang mengatakan: “Allah menantang semua orang congkak tetapi mengasihi orang yang rendah
hati. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya
kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa
semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (1 Petr
5:6b-14).
Iblis, dalam
diri mereka yang congkak dan suka meremehkan orang lain telah berkeliaran
sekitar kita, pada masa kini sudah sungguh-sungguh nyata di negeri ini. Mereka telah
mengadakan permufakatan jahat. Petrus menyarankan kita agar kita tetap rendah
hati, menyerahkan segala kekuatiran kita dalam doa yang tekun kepada-Nya sambil
berpuasa, serta melawannya dengan iman yang teguh. Biarkan Tuhan sendiri
mengadili hidup ini sesuai dengan rancangan-Nya yang mulia. Rancangan Tuhan
adalah rancangan keselamatan, entah rancangan itu datang dalam bentuk
penderitaan atau dalam bentuk sukacita, semua itu bertujuan untuk keselamatan.
Jangan takut !
Tugas kita untuk
mewartakan kabar gembira sesuai dengan pesan Tuhan sendiri sebelum kenaikan-Nya
ke surga tetap menjadi prioritas kita. Yang percaya akan diselamatkan, yang
tidak percaya akan ada hukumannya. Jaminan keselamatan kita sebagai pewarta dan
saksi-Nya tetap tersedia sesuai dengan janji-Nya, para rasul telah merasakan
atau mengalami semua janji itu (Mrk 16:15-20). Dunia dan hidup ini bukan milik orang congkak
tetapi milik Allah. Allah sendiri dengan mata-Nya yang penuh kasih akan
mengadili kita dengan kasih. Barangsiapa yang tidak memiliki kasih karena
kecongkakannya, mereka akan kehilangan kasih Allah, sebaliknya barangsiapa yang
memiliki kasih karena kerendahan hatinya, mereka akan menerima kasih berlimpah.
St. Markus yang
pestanya kita rayakan hari telah hidup dalam kasih dan telah mencatat segala
peristiwa Yesus secara detail tetapi singkat. Dia yang menulis Injil paling
pertama.