Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, April 12, 2017

BUKAN AKU YA RABI !



Ketika Komisi Pemberantasan Korupsi mulai mengadakan konferensi pers tentang adanya indikasi korupsi berjemaah pada proyek E-KTP dengan kerugian 2,3 triliun, semua mereka yang terlibat dalam pembahasan proyek itu serta kontraktornya mulai ketar ketir dan ikut membuat pernyataan “pasti bukan saya”. Kemudian ketika nama-namanya diumumkan, semua membela diri dan mengatakan: “itu bohong, kami tidak pernah melihat dan menerima uang tersebut”. Apakah pembelaan dirinya benar, nanti akan dibuktikan saat perkaranya disidangkan.

Tuhan Yesus, dalam perjamuan Paskah bersama para murid-Nya, mengungkapkan bahwa akan seorang dari antara mereka yang akan menyerahkan Dia, setiap murid-Nya bertanya kepada-Nya: “bukan aku ya Tuhan?”. Pertanyaan ini tidak ditanggapi oleh Yesus. Tetapi sesudah Dia mengatakan: orang itu adalah orang yang bersama Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan......Yudas langsung bereaksi dan bertanya: “bukan aku ya Rabi?”. Pertanyaan Yudas ini langsung dijawab Yesus dengan mengatakan: Engkau sendiri telah mengatakannya! (Mat 26:14-25) Ada perbedaan pernyataan di antara murid yang lain dan pernyataan Yudas. Para murid lain itu jujur dan dengan jujur pula mengakui bahwa orang yang menyerahkan Yesus bukan mereka. Mereka menyapa Yesus dengan kata “Tuhan” (“bukan aku ya Tuhan”). Mereka takut menipu Tuhan. Tetapi Yudas memandang Yesus hanya sebagai Rabi (guru), bukan Tuhan, karena itu ia membuat pengakuan yang tidak jujur. “Bukan aku ya Rabi”? Ia tidak takut menjual gurunya, sebab ia berpikir guru itu cuma manusia biasa.

Yudas memang tidak takut kepada Yesus, sebab sebagai bendahara ia sudah sering mencuri uang kas bersama untuk kepentingan pribadinya. Dia tidak pernah berpikir bahwa Tuhan Yesus tahu apa yang diperbuatnya. Yudas kehilangan integritas diri yang baik, sebab pikirannya telah diracuni oleh semangat hidup materialistis. Sama seperti yang terjadi pada mereka yang terlibat dalam mega proyek E-KTP yang masih ramai diperbincangkan saat ini di Indonesia.

Nabi Yesaya dalam nubuatnya hari ini menggambarkan bahwa Dia yang menderita itu nanti tidak akan memberontak ketika berhadapan dengan orang-orang yang akan menyiksa dan menyusahkan-Nya. Sebab Dia tahu dan percaya Allah berada di pihak-Nya dan akan menolong-Nya (Yes 50:4-9a). Gambaran Mesias oleh Yesaya di sini adalah gambaran tentang keadaan sebenarnya, bukan keadaan rekayasa. Integritas Yesus adalah integritas Ilahi. Dia melaksanakan misi dari Allah, misi untuk keselamatan umat manusia. Allah itu kebenaran yang sempurna, tak ada ketidakjujuran dalam diri-Nya. Ia tidak akan berkata “bukan” terhadap integritas yang harus dipelihara dan diajarkan-Nya kepada umat-Nya.

Dilihat dari konteks ini, mereka yang terlibat dalam korupsi megaproyek E-KTP di atas adalah orang-orang yang seharusnya mengundurkan diri dari jabatan yang mereka pegang sekarang ini. Tak ada gunanya mereka berkata “bukan” kalau mereka sungguh-sungguh terlibat melakukannya!

Adhitz Ads