Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, April 27, 2017

KUASA ROH KUDUS & KEBERANIAN UNTUK BERSAKSI !

Pada zaman ini tampaknya banyak orang enggan untuk bersaksi tentang kebenaran, karena pelbagai alasan keamanan. Tugas kenabian dalam kekristenan menjadi lemah karena orang takut ditangkap, dianiaya dan dibunuh. Akibatnya kejahatan semakin dipelihara dan merajalela, kebenaran semakin digerus – diabaikan, orang tidak takut akan dosa dan juga tidak takut pada Tuhan. Suara hati manusia semakin tumpul dan semangat pragmatis dalam hidup semakin berkembang. Berdosa atau tidak, yang penting hidup ini menyenangkan.

Para pemimpin Yahudi, pada zaman para rasul marah karena Petrus berterus terang menyampaikan kebenaran yang dia tahu dari pengajaran Yesus dan juga dari kesaksian Roh Kudus yang mereka terima pada hari Pentakosta. Para rasul membenarkan tindakan Yesus dalam hidup-Nya dan mengeritik para pemimpin yang menolak-Nya. Ketika imam besar, dengan keras melarang para rasul untuk berbicara tentang nama Yesus, Petrus menjawab: “kami harus lebih taat kepada Tuhan dari pada kepada manusia” (bdk Kis 5:27-33) Hidup ini bertujuan mengejar keselamatan dan setiap orang yang percaya akan Allah harus mencapai keselamatan itu dengan hidup benar dan kudus. Segala bentuk dosa yang dilakukan manusia adalah hambatan untuk menuju keselamatan itu, karena itu perbuatan dosa harus ditentang bukannya dipelihara atau dibiarkan tanpa ada yang memperbaikinya. Para rasul berani mengatakan semua itu karena mereka telah menerima hikmat dan karunia-karunia Roh Kudus pada hari Pentakosta.

Kebenaran tentang kedatangan Yesus Kristus dan karya-karya-Nya telah digarisbawahi oleh kesaksian Yohanes Pembaptis. Ia mengatakan: “Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar” (bdk Yoh 3:31-36). Dalam perikop sebelumnya Yohanes mengaku bahwa Yesus itu Mesias sehingga ia bersaksi, membuka tali kasut-Nya pun ia tidak layak. Yohanes tahu bahwa ia mendahului kedatangan Yesus untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Yohanes memberi kesaksian ini karena ia telah melihat Roh Kudus turun atas Yesus pada saat Yesus dipermandikan olehnya di sungai Yordan. Yohanes bersaksi seperti itu karena kuasa Roh Kudus yang menyertainya.

Para rasul bersaksi karena Roh Kudus, Yohanes Pembaptis juga bersaksi karena Roh Kudus, demikian pun para kudus dalam Gereja memberi kesaksian tentang Yesus atas dasar kebenaran yang mereka pelajari dan karena kuasa Roh Kudus. Aliran kuasa Roh Kudus yang menyertai mereka semua tak bisa dibendung jalannya. Kebenaran yang berasal dari Allah hendaknya diberitakan ke segenap penjuru dunia. Nama Yesus pembawa kebenaran itu harus ditinggikan dan dimuliakan. Petrus sebagai kepala Gereja pertama, bertanggung jawab atas pengajarannya, karena ia sendiri adalah saksi mata dari semua karya Yesus, saksi mata dari penderitaan dan kebangkitan-Nya, saksi mata karena perjumpaan sesudah kebangkitan dan saksi mata dari kenaikan-Nya ke surga dan pengalaman menerima Roh Kudus. Semua pengalaman ini tak mungkin dibendungnya. Akhirnya Petrus juga menjadi martir karena ia tak pernah berhenti untuk menceritakan kesaksiannya tentang Yesus.    








Adhitz Ads