Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, April 28, 2017

LIMA MENJADI LIMA RIBU DAN SISA 12 BAKUL

Ketika masih remaja kelas 2 SD hingga SMA saya gemar membaca Kitab Suci. Bacaannya kadang saya pilih cerita-cerita yang menarik. Cerita-cerita yang menarik itu selalu saya ulangi beberapa kali dan dalam hati selalu memendam rasa rindu, andaikan saya juga bisa melakukan mujizat seperti yang Yesus lakukan, pasti menyenangkan. Bagi saya kerinduan itu terpenuhi ketika menjadi imam yatitu memberi makanan surgawi kepada umat dalam ekaristi.

Perikop injil hari ini termasuk salah satu cerita yang selalu saya ulang-ulang untuk membacanya. Ceritanya menarik, Yesus diikuti oleh sekitar 5000 orang, tidak terhitung perempuan dan anak-anak, mereka semua sudah lapar karena sepanjang hari mereka mendengarkan pengajaran-Nya, lalu Yesus meminta para murid supaya menyediakan memberi mereka makan. Para murid protes karena tidak mungkin mendapatkan makanan bagi orang sebanyak itu. Tetapi kebetulan ada seorang anak yang membawa 5 roti dan 2 ikan. Anak itu memberinya kepada Yesus lalu diberikan kepada para murid untuk membagi-baginya kepada 5000 orang, tidak terhitung perempuan dan anak-anak. Setelah mereka selesai makan, sisanya dikumpulkan menjadi 12 bakul penuh. Lima menjadi 5000 lebih dan sisa 12 bakul. Sungguh sebuah mujizat yang luar bisa mengagumkan! (Yoh 6:1-15)


Ada tiga penjelasan rohani-biblis menyangkut peristiwa ini:


Pertama, semua orang membawa bekal namun saking egoisnya mereka tidak mau mengeluarkannya dari kantong masing-masing karena berpikir bagaimana membaginya kepada orang lain. Tetapi ketika melihat seorang anak memberinya kepada Yesus dan para murid-Nya, mereka pun mengeluarkan bekalnya masing-masing, mengumpulkannya bersama-sama pada satu tempat dalam kelompok 50 orang, lalu membaginya secara merata. Memberi dan membagi sama rata adalah sebuah pelajaran untuk bersikap sosial terhadap sesama. Pemberian anak itu menggerakkan hati semua orang lain untuk siap memberi. Ini mujizat dari kebaikan hati.


Kedua,  memang hanya anak itu yang mempunyai 5 roti dan 2 ekor ikan. Ia rela memberinya kepada Yesus. Yesus melakukan mujizat perbanyakan roti dan ikan lalu membaginya kepada orang sebanyak itu. Tuhan siap melakukan mujizat apabila ada dari antara mereka yang mau memberi dari miliknya. Yesus dan para murid memang tidak membawa bekal. Ia tidak dapat memberi mereka makan kalau tidak ada persiapan. Ketika persiapan makanan itu ada maka Ia menunjukkan kuasa-Nya untuk mempergandakannya. Anak itu mendapat rejeki tambahan dari pergandaan dari 5 (lima) menjadi 12 (dua belas). Setiap pemberian yang baik kepada-Nya, dibalas-Nya dengan berlimpah-limpah. Ia pernah bersabda: berbahagialah yang murah hatinya, sebab mereka akan memperoleh kemurahan.


Ketiga, Allah hadir di tengah umat-Nya bukan hanya mau memperhatikan hal-hal rohaniah tetapi juga memperhatikan kesejahteraan lahiriah manusia. Rohani dan jasmani harus bertumbuh seimbang sehingga dapat kita dapat memuji dan mencintai Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan.


Pengajaran dan mujizat Yesus dilanjutkan para murid-Nya dalam karya mereka. Ketika mereka ditangkap karena perbuatan baik ini, Gamaliel salah seorang Farisi menasihati majelis agama agar hati-hati dalam bertindak terhadap para murid Yesus. Ia membuat perbandingan dengan para pemberontak sebelumnya. Ketika para pemimpinnya ditangkap dan dibunuh mereka bubar, sedangkan murid-murid Yesus ini bukannya bubar tetapi sebaliknya semakin berani dan juga melakukan mujizat. Saran Gamaliel didengar dan para rasul dilepas dan terus mewartakan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (Kis 5:34-42).  

Pengorbanan para murid pada zaman Gereja Perdana sampai mereka masing-masing mati sebagai saksi Kristus, tidak sia-sia. Jumlah jemaat Kristiani hingga dewasa ini bertumbuh menjadi 1,5 milliar. Bukankah ini dapat ditafsir sebagai mujizat perbanyakan roti: dari 12 menjadi 3000 orang pada pembaptisan pertama dan pada zaman ini menjadi milliar pengikut-Nya yang tersebar di pelbagai Negara di bumi ini. 






Adhitz Ads