Orang baik dan jahat sering menjadi bagian dari dan
dalam hidup kita. Mereka menjadi bagian DARI hidup kita, karena kita sering
hidup berdampingan dengan mereka. Mereka menjadi bagian DALAM hidup kita karena
kita juga sering berlaku jahat karena kelemahan-kelemahan kita. Angkatan jahat
itu ada di dalam diri kita dan di sekitar kita.
Dalam kotbahnya di hadapan banyak orang, Petrus dengan
tegas mengatakan: Selamatkan dirimu dari
angkatan yang jahat ini ! Apa alasannya? Janji keselamatan kepada nenek
moyang bangsa ini sudah dilakukan oleh Yesus Kristus, yang disalibkan oleh para
pemimpin Yahudi. Peristiwa penyaliban itu adalah rencana Allah untuk
pengampunan dosa dan kalau mereka percaya, mereka semua akan menerima karunia Roh
Kudus, seperti yang diterima oleh rasul-rasul itu sendiri. Para rasul adalah
saksi yang dipilih Tuhan sendiri untuk melanjutkan karya ini, agar nama Tuhan
disebarluaskan hingga ke seluruh dunia, sehingga semua orang dapat memperoleh
jaminan keselamatan itu. Karena itu yang percaya harus memberi diri untuk
dibaptis, sebab pembaptisan adalah pintu masuk kepada keselamatan sekaligus pintu
masuk untuk menerima janji-janji Allah.
Kotbah Petrus ini sangat menarik, banyak orang
dibaptis sehingga jumlah orang yang diselamatkan semakin hari semakin bertambah
dan terbentuklah Gereja Yesus Kristus yang kokoh. Anggota Gereja ini disebut
Gereja perdana. Jemaat ini tebentuk atas kesaksian para rasul sendiri yang sungguh-sungguh
melihat Yesus sesudah kebangkitan-Nya. Dalam warta hari ini, penginjil Yohanes,
menceritakan kesaksian Maria Magdalena yang berjumpa dengan Tuhan sesudah
kebangkitan-Nya. Kepadanya Yesus berpesan: “Pergilah
kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan
pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Kesaksian
Maria Magdalena ini kemudian terbukti dalam perjumpaan Yesus dengan para rasul
itu sendiri selama 40 hari berturut-turut sampai Ia naik ke surga.
Sejak kesaksian para rasul itu hingga abad ini, kita
semua, para murid Yesus, hidup berdampingan dengan angkatan jahat yaitu diri
kita sendiri atau orang lain di sekitar kita. Menghadapi kenyataan seperti ini
apa yang perlu kita buat dalam hidup harian kita? Jawabannya ada pada cara
hidup jemaat perdana Kisah Rasul 2: 41-47 yaitu: selalu berkumpul dan bersatu
dalam doa baik dalam persekutuan maupun dalam perjamuan ekaristi, mendengarkan
sabda-Nya, bertekun dalam pelayanan serta memiliki kerelaan untuk berbagi
terhadap satu sama lain. Cara hidup seperti inilah yang diharapkan bertumbuh
dan berkembang lagi di zaman ini, sehingga dalam Gereja kini dikenal pembagian kelompok
yang dinamakan: Kelompok Basis Gerejani (KBG) atau Kelompok Umat Basis (KUB),
yang terdiri dari 5-15 keluarga per kelompok.
Kewaspadaan dalam hal-hal baik ini selalu perlu sebab
setan selalu berkeliling bagaikan singa dan harimau mengaum-ngaum mencari mangsanya,
begitu kata pemazmur.