Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, April 03, 2017

SENJATA MAKAN TUAN !



Di dunia ini banyak orang dirasuki pikiran kotor dan merancangkan pelbagai niat dan perbuatan jahat. Niat dan perbuatan jahat itu merambah hampir di semua sektor kehidupan dan kita tahu banyak orang telah menjadi korban dari kejahatan-kejahatan itu. Oleh karena itu kita sering mendengar ungkapan yang mengatakan: dunia ini penuh sandiwara, selalu ada persaingan antara yang baik dan yang jahat. Orang-orang baik berusaha menata hidupnya sesuai dengan kehendak dan hukum-hukum Tuhan tetapi orang-orang jahat berusaha untuk hidup menurut kehendak dan hawa nafsunya sendiri demi uang, jabatan, kuasa dan kesenangan duniawinya.

Dua hakim dalam bacaan pertama Kitab Tambahan Daniel hari ini terjebak dalam mencari kesenangan duniawi lalu merancang kesepakatan jahat untuk menggoda istri tetangganya. Mereka sangat tertarik padanya karena kecantikannya, lalu mengajak perempuan ini untuk berselingkuh. Susana, demikian nama perempuan itu, bukanlah perempuan murahan seperti yang mereka pikirkan tetapi orang yang taat beribadat kepada Tuhan dan hukum-hukumnya. Integritasnya terpuji. Ia menolak melakukan kejahatan itu, sebab ia takut pada Tuhan dan suaminya. Karena kedua hakim ini tidak berhasil menggodanya, maka mereka menuduh Susana telah kedapatan berbuat zinah dengan orang lain dan mereka menangkapnya. Tuduhan ini berujung pada hukuman mati, apalagi keduanya adalah hakim. Orang Israel percaya pada cerita kedua hakim yang jahat ini. Namun Tuhan tidak berpihak pada orang jahat. Ia menggerakkan hati seorang pemuda bijaksana bernama Daniel untuk mengadili perkara itu. Dari pengadilan itu diketahui bahwa kedua hakim itu membuat tuduhan palsu. Maka keduanya dirajam dengan batu yang sebenarnya telah disiapkan untuk merajam Susana. Senjata makan tuan. Doa orang benar didengar Tuhan dan Susana diselamatkan (bdk T. Dan 13:1-9.15-17.19-30.33-62)

Orang Farisi dan para ahli Taurat membawa kepada Yesus, seorang perempuan yang dituduh telah tertangkap tangan karena berzinah. Menurut hukum Yahudi perempuan ini harus dirajam dengan batu. Tetapi anehnya, laki-lakinya tidak ditangkap. Menurut cerita Yohanes dalam Injilnya mereka ini hanya mau menjebak Yesus. Bila jawaban Yesus salah maka mereka akan menangkap dan menuduh-Nya melanggar Taurat Musa. Namun jebakan mereka terhadap Yesus justru membuat mereka malu sendiri dan pergi tanpa permisi. Jawaban Yesus yang sederhana tetapi bijaksana telah menggugurkan argumentasi hukum mereka yang sesungguhnya lahir dari niat yang tidak jujur. “Barangsiapa tidak berdosa biarlah ia melempar batunya yang pertama kepada wanita ini”. Batu-batu yang telah tergenggam di tangan untuk merajam wanita itu dibuang begitu saja dan mereka pergi satu persatu. Tuduhan tak berdasar dan melawan cinta kasih, ditentang oleh kebenaran. Kebenaran itu adalah Tuhan sendiri (bdk Yoh 18:1-11). Peremupuan yang tak berdaya itu diselamatkan Tuhan.

Manusia telah sering menyiapkan batu-batu pamungkas (niat atau rancangan jahat) untuk merajam (menghancurkan) sesamanya karena terjebak hawa nafsu serta persaingan-persaingan yang tidak sehat. Dalam pengalaman dan sejarah perjalanan hidup manusia sudah ada banyak kejahatan yang dirancang untuk menyusahkan atau merajam orang lain, justru kembali menyusahkan diri mereka sendiri. Ya, Tuhan itu mahaadil dan maharahim, Ia selalu berpihak pada orang benar, pada orang yang tak berdaya, pada orang yang terpenjara, sakit dan bahkan kepada para pendosa yang mau bertobat. Lakukan yang baik dan jauhkan yang jahat. Bersandiwara dan bersikap munafik adalah kejahatan yang membuat hidup kita menjadi tidak nyaman dan tidak bahagia. Waspada, selalu ada peristiwa senjata makan tuan. Amin  

Adhitz Ads