Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, April 09, 2017

HOSSANA, HOSSANA !

Ketika kita senang dengan seseorang kita selalu mengelu-elukan dan memuji segala kehebatannya dalam segala hal. Segala kekurangannya untuk sementara dilupakan, malah berkata: dia itu pandai dalam bertutur, keren dalam penampilan, hebat dalam manajemen, semangat dalam memberi motivasi, saleh dalam beribadat, terampil dalam bekerja. Segalanya sempurna! Dengan ungkapan-ungkapan ini, kita lupa bahwa dia cuma manusia biasa yang punya kelemahan dan dosa. Tetapi karena orang tersebut telanjur menjadi idola, maka segala kekurangannya dilupakan saja. Kenyataan ini memang tidak salah karena kita ingin orang tersebut terus menjadi terbaik atau cahaya di tengah dunia ini. Semua ungkapan di atas menjadi dukungan positif baginya.

Tuhan Yesus dalam sepak terjang pewartaan-Nya selama kurang lebih 3,5 tahun, Ia telah membuat segala-galanya terbaik, dalam kata dan perbuatan. Hal-hal ajaib terjadi setiap hari, sebab Dia datang dengan misi keselamatan sempurna dari Allah. Dia memang Tuhan dan Juru Selamat. Dia inkarnasi Allah. Ketika Dia berkeliling dari desa, kota dll, orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka semua berharap suatu saat nanti Dia harus diangkat menjadi Raja Israel. Segala potensi ada pada-Nya secara sempurna. Tinggal tunggu waktu yang tampan untuk mewujudkan semua itu, walaupun Yesus sendiri tidak berpikir seperti itu apalagi berambisi. Ia tahu misi-Nya bukan untuk menjadi raja dunia, tetapi Raja Keselamatan. Hal ini akan terungkap kemudian dalam jawaban-Nya kepada Pilatus: Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini.

Orang Israel umumnya rindu kebebasan dan kemerdekaan, namun mereka tidak punya nyali sedikit pun unutk melawan atau pun memberontak. Kerajaan Romawi terlalu kuat untuk diperangi. Para petinggi Israel, baik dalam bidang agama maupun bidang pemerintahan sipilnya, lebih senang bekerja sama dengan penjajah dari pada dengan rakyatnya sendiri. Mereka sudah nyaman dengan kedudukannya sehingga mereka tidak peduli pada penderitaan rakyatnya. Ketika Yesus memperlihatkan gaya bicara yang lugas, penuh daya pikat dan sangat mempesona dengan banyak mujizat-Nya, para petinggi ini mulai kuatir dan memata-matai gerak gerik-Nya. Mereka kuatir kalau Dia mengumpulkan rakyat untuk mengadakan pemberontakan. Sejak awal mereka berusaha mencari alasan untuk menangkap-Nya, tetapi selalu gagal, sebab Dia pandai menjawab semua pertanyaan jebakan mereka.

Ketika peringatan Hari Raya Paska Yahudi semakin dekat, mereka sudah sepakat untuk menangkap-Nya dengan alasan menghujat Allah, sebab Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah. Mereka menutup mata dan telinga terhadap semua perdebatan pro kontra. Imam Agung Kayafas telah bernubuat: Dia harus mati demi keselamatan bangsa Israel dan umat manusia. Yesus sendiri tahu bahwa hari-hari puncak karya-Nya semakin dekat. Ia coba mengambil jarak sebentar dan menyembunyikan diri di luar kota. Tetapi ketika tiba hari raya pondok daun, Dia masuk kota dengan mengendarai keledai. Pada saat itulah seluruh rakyat bersorak-sorak memuji Dia sambil bernyanyi: Hossana Putera Daud, terpujilah Dia yang datang atas nama Tuhan....

Kerinduan rakyat untuk menjadikan Dia Raja diluapkan pada saat itu. Mereka tidak takut kepada siapa pun yang mungkin menghadang barisan orang banyak itu. Tampaknya rakyat berjubel bagaikan barisan pendukung pilkada di zaman ini. Mereka seperri mengelu-elukan calonnya di hadapan pemuka-pemuka agama dan pemerintahan Romawi. Mereka seolah-olah ingin mengatakan: ini calon kami, putera Daud, penuh kuasa dan wibawa, mana calonmu?

Mereka tidak tahu bahwa semua ini merupakan rancangan Allah yang tersembunyi sebagai persiapan untuk sebuah peristiwa puncak. Salib telah menunggu-Nya. Di sinilah letaknya misteri dari rencana Allah. Para murid pun tidak tahu bahwa pekikan Hossana bakal diganti dengan pekikan yang mengerikan: Salibkanlah Dia pada hari puncak-Nya.

Sesudah semuanya terwujud barulah diketahui dan dimengerti perlahan-lahan bahwa Dia memang Raja, tetapi Raja, Sang Juru Selamat, Mesias yang datang untuk menebus dosa manusia. Jabatan-Nya lebih tinggi dari semua raja di bumi ini, yang kemudian akan mengadili orang hidup dan mati pada pengadilan terakhir. Dia tak punya kekurangan dan dosa. Dia yang patut disembah dan dimuliakan. Dia telah duduk di sisi kanan Bapa, memegang tongkat Kerajaan yang disebut Kerajaan Allah, menjangkau surga, bumi dan di bawah bumi. Semua kerajaan dunia takluk di bawah pemerintahan-Nya.

Sejak iman kepada Kristus bertumbuh dan berkembang hingga sejauh ini, mungkin masih banyak umat manusia yang menolak dan menghujat-Nya, namun janganlah Anda berkecil hati dengan semua bentuk penolakan dan hujatan itu. Harinya akan tiba semua lutut akan tekuk bertelut di hadapan-Nya dan mereka semua tidak mampu memandang kemuliaan-Nya. Para kudus di surga setiap hari memuliakan Dia dengan sorakan: Hossana Sang Raja Kami kini dan sepanjang masa. Amin


Adhitz Ads