Di tengah hiruk
pikuknya cerita tentang kebangkitan Yesus, di antara mereka yang percaya dan
tidak percaya, Yesus sudah menampakkan diri tiga kali. Apakah cerita ini hanya
sebuah ilusi, saking rindunya para murid kepada-Nya? Mari kita simak !
Dari kesaksian
Injil Yohanes hari ini tampaknya bukan sebuah ilusi melainkan sebuah kenyataan
yang sungguh-sungguh terjadi. Alasannya pada penampakan ketiga ini Yohanes
bercerita tentang hal-hal berikut:
1. Tempat penampakan terjadi di danau Tiberias
2. Yang menyaksikan penampakan itu adalah para murid-Nya sendiri seperti:
Simon Petrus, Tomas Didimus, Natanael, Yakobus dan Yohanes (anak-anak Zebedeus,
serta dua orang murid lainnya.
3. Yesus menampakkan diri pada pagi hari ketika mereka sedang menangkap ikan
tetapi belum ada yang tertangkap.
4. Yesus memberi perintah agar menebarkan jala di sebelah kanan perahu dan
jumlah ikan yang tertangkap 153 ekor banyaknya.
5. Ketika tahu yang memberi perintah itu Yesus, Petrus berenang dari perahunya
menuju pantai
6. Yesus bakar ikan lalu memberikannya kepada mereka bersama roti yang
tersedia.
Kesimpulan dari kenyataan-kenyataan
ini, Yesus sungguh telah bangkit kembali dari kubur-Nya. Yesus hidup. Kehidupan
baru yang dimiliki Tuhan ini melampaui waktu, tempat dan jarak. Dia bisa berada
sekaligus pada waktu yang sama di mana-mana sesuai dengan kehendak-Nya, tanpa
dibatasi apapun. Kehadiran-Nya melampaui segala akal dan pengertian. Ia semakin
menunjukkan kepada manusia kemahakuasaan Allah yang ada pada diri-Nya. Sesudah
Pentakosta kemahakuasaan Allah, dalam diri Yesus itu, juga dirasakan oleh rasul
Petrus dan Yohanes ketika mereka menyembuhkan orang lumpuh di Gerbang Indah
Bait Allah. Hanya dengan memberi perintah: “Dalam
nama Yesus, kuperintahkan engkau, bangkit dan berjalanlah”, lalu orang
lumpuh itu berdiri, jalan dan sembuh.
Sesudah kasus
penyembuhan itu, Petrus dan Yohanes mengajar di bait Allah. Keduanya memberi
kesaksian tentang Yesus Kristus dan karya-karya-Nya, hingga wafat dan bangkit,
sekaligus menjelaskan seluruh isi Perjanjian Lama dengan puncak pemenuhannya
pada Yesus Kristus sendiri. Di depan para imam, tua-tua Israel, Hanas dan
Kayafas yang menangkap dan mengadili keduanya, mereka pun dengan berani
berkata: “Yesus adalah batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi
batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam
Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis 21:1-14). Para murid ini tidak takut sedikit pun
terhadap segala tekanan dan tindakan intimidasi para lawannya. Kesaksian mereka
justru memperbanyak jumlah orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Cerita kebangkitan
dan penampakan Yesus tak pernah kita saksikan secara nyata. Kita percaya oleh
pewartaan para murid Yesus melalui Kitab Suci dan para bapa Gereja serta
magisteriumnya. Kita percaya bahwa semua kesaksian mereka benar. Karena keyakinan
ini kita pun berkewajiban untuk memberikan kesaksian bahwa, Yesus telah bangkit
dan hidup - hanya oleh dan dalam nama-Nya kita diselamatkan. Kita bersyukur
bahwa kita telah menjadi salah satu dari murid-Nya !