Dalam sebuah acara Kebangunan
Rohani Katolik yang diadakan oleh seorang imam di sebuah tempat pertemuan umum,
imam bersangkutan mengajak semua orang yang hadir, kurang lebih 1000-an orang,
supaya mengulurkan tangannya ke arah seseorang yang sedang duduk di kursi rodanya karena
lumpuh. Orang lumpuh tersebut sudah menderita lebih dari 10 tahun. Imam itu
meminta agar semua yang hadir berdoa dalam roh dengan intensi untuk kesembuhan
si lumpuh itu. Sesudah 15 menit mereka berdoa si lumpuh itu bangkit dari kursi
rodanya dan mulai berjalan, awalnya perlahan-lahan tetapi kemudian ia berjalan
seperti sediakala di saat ia sehat. Si lumpuh itu menangis dan bersyukur atas
mujizat itu. Semua yang menyaksikan peristiwa itu langsung bersyukur dan
menyanyi dalam roh (singing in the spirit).
Pada saat Petrus dan Yohanes
dilepaskan oleh tua-tua Israel, mereka menceritakan segala sesuatu kepada seluruh
anggota jemaat yang selalu mendoakan mereka. Mendengar kesaksian kedua murid
ini mereka serempak berdoa lagi dalam roh dan kebenaran, memohon kepada Tuhan
agar Ia mengulurkan tangan-Nya untuk tetap mengadakan tanda-tanda dan
mujizat-Nya. Ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul dan
mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Sesudah itu para rasul semakin berani
mewartakan nama Tuhan ke mana-mana, tanda-tanda serta mujizat selalu terjadi. Hal
ini membuat mereka semakin teguh dalam iman akan Tuhan (bdk Kis 4:23-31).
Pada zaman ini di mana-mana
kita mendengar kesaksian tentang tanda dan mujizat yang dikerjakan Tuhan
melalui orang-orang tertentu atau melalui banyak orang dalam
pertemuan-pertemuan rohani. Memang, Tuhan kita hidup. Dia selalu hadir untuk
melakukan semua pekerjaan baik sesuai dengan kerinduan umat-Nya dan yang sesuai
dengan kehendak-Nya. Gereja hidup dan bertumbuh oleh karya Roh Kudus, Roh Allah
melalui tanda dan mujizat, baik yang tak kelihatan maupun yang kelihatan. Karena
itu, DOA merupakan sarana yang sangat penting bagi hidup beriman, sebab melalui
doa, Tuhan akan terus menerus menyertai Gereja dengan berkat dan
karunia-karuniaNya.
Ketika Nikodemus menjumpai
Yesus, ia mengagumi karya-Nya dan berkata: “jikalau
Allah tidak menyertai-Mu, mustahil semua tanda dan mujizat ini dapat terjadi”. Yesus
pun memberi penjelasan panjang lebar tentang semua itu dengan kesimpulan: bahwa seseorang harus dilahirkan kembali
dalam roh supaya tanda dan mujizat itu dapat terjadi (bdk Yoh 3:1-8). Dilahirkan
kembali dalam roh, itulah pengalaman rohani yang sungguh menggugah hati banyak
orang pada zaman ini. Dalam hidup dan karyanya mereka sungguh mengalami
bagaimana Tuhan melakukan mujizat dan tanda, sehingga sering terjadi banyak
orang meninggalkan pekerjaan utamanya dan beralih menjadi pewarta yang rela
diutus kemana-mana untuk mewartakan nama Tuhan. Misalnya di Eropa muncul sebuah
komunitas baru yang disebut You-Cath atau di Indonesia muncul KTM muda. Mereka ini
siap diutus menjadi volunteer, pergi ke tempat-tempat baru atau juga yang terpencil
guna mengadakan evangelisasi atau juga re-evangelisasi.
Berdoa memohon Tuhan
mengadakan tanda dan mujizat bukan hanya doa dari jemaat perdana, tetapi di
zaman penuh godaan dan kejahatan masa kini, kiranya doa ini menjadi doa kita
yang paling mendesak, memohon Tuhan melakukan tanda dan mujizat itu, dan dengan
demikian semakin banyak orang boleh mengalami sentuhan kasih Allah yang dapat menobatkan
orang bila mereka berdosa, menyembuhkan jika mereka sakit, meneguhkan bila
mereka goyah, membebaskan bila merasa terpenjara oleh masalah-masalah hidup dst.