Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, April 05, 2017

ALLAH MEREKA “NO”, ALLAHKU “YES” !



Ketika menonton cuplikan video penganiayaan oleh kaiser Diokletianus di arena yang disebut Colloseum (baca: Koloseum) semua penonton yang terdiri dari kaum muda pun orangtua, menangis sedih dan menghapus air matanya masing-masing. Mengapa? Mereka menyaksikan bagaimana orang-orang Kristen itu dibakar hidup-hidup sementara mereka tak berdaya sebab diikat pada salib. Yang paling mengerikan ketika melihat harimau dan singa-singa lapar menerkam orang-orang tak bersalah ini tanpa bisa melarikan diri dari arena yang sempit dan tertutup itu. Namun yang paling mengharukan adalah tak satupun dari antara orang-orang Kristen ini yang minta dibebaskan karena mau murtad dan mengikuti keinginan kaisar yang kejam itu. Mereka tetap bertahan dalam imannya. Bagi mereka mati hari ini atau besok sama saja, asal jiwa selamat. Sekali Kristus tetap Kristus ! Prinsipnya: Allah mereka NO tetapi Allahku YES !

Begitulah yang terjadi pada diri ketiga pemuda Israel yang pantang menyerah ketika dipaksa untuk menyembah berhala mengikuti perintah raja  Babel, Nebukadnesar (Dan 3:14-20.24-25.28) Meskipun ancamannya dibakar dalam api yang menyala hingga 1000 derajat, ketiga pemuda itu tetap berkata kepada raja: Allahmu NO, tetapi Allah kami YES ! Nebukadnesar geram bukan kepalang. Ia menyuruh algoju-algojunya membuat api yang panasnya 6 kali lipat supaya mereka melihat bagaimana ketiga pemuda itu hancur lebur menjadi debu tanpa bekas. Tanpa gentar ketiganya menjawab: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Dan 3:16-18). Tanpa menunggu lama-lama saking geramnya raja mendengar kalimat itu, para algoju melemparkan mereka hidup-hidup ke dalam api itu.

Beberapa waktu berselang, raja terkejut melihat apa yang terjadi dengan ketiga pemuda itu. Mereka  berjalan-jalan dengan bebas dalam api yang menyala itu didampingi oleh seorang yang tampannya seperti anak dewa. Setelah menyaksikan itu raja berteriak: : "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka”. Ketiga pemuda ini telah membuktikan kepada raja kafir itu bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah yang benar, bukan Allah dari patung lembu emas atau dewa-dewi.

Ketiga pemuda di atas telah mempertahankan kebenaran yang mereka imani dari nenek moyang mereka. Kebenaran itu sungguh telah memerdekakan mereka dari intimidasi raja dan seluruh kekafiran negeri Babel. Tuhan Yesus hari ini mengatakan hal yang sama kepada para pendengar-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (bdk Yoh 8:31-42). Firman Allah -adalah kebenaran. Firman itu telah menjadi manusia melalui inkarnasi-Nya, dalam diri Yesus Kristus. Ini juga kebenaran. Kata Yesus: “barangsiapa tinggal dalam kebenaran iman ini, kebenaran itu akan memerdekakan – membebaskan – menyelamatkan”.

Sejak dibaptis, kita percaya akan kebenaran itu dan hingga kini kita tetap tinggal dan dipelihara oleh kebenaran itu. Kebenaran itu sudah memerdekan – membebaskan dan menyelamatkan kita. Tetapi yang paling penting dalam hidup ini bagaimana kita menunjukkan iman kita yang hidup untuk menolak segala godaan dan kejahatan yang membuat kita hidup jauh dari Tuhan. Amin   
  

Adhitz Ads