Misi pewartaan oleh para
rasul di awal berdirinya Gereja merupakan misi yang sangat penting, sebab oleh
pewartaan itu semua orang yang mendengarnya menjadi percaya dan dibaptis. Oleh
pewartaan yang disertai dengan banyak mujizat ini pertumbuhan jemaat Gereja perdana
sangat signifikan. Pertumbuhan ini membuat para pembesar Yahudi kuatir bahwa
orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus ini akan menguasai Yerusalem. Karena
itu mereka berusaha membungkam para rasul dengan banyak ancaman, menangkap dan
memasukkan mereka ke dalam penjara. Tindakan jahat para pembesar ini membuat tentara
surga turun tangan langsung.
Cerita Kisah Para Rasul
hari ini dengan jelas menyebut bahwa ketika para rasul berada dalam penjara
kota, seorang malaikat Tuhan datang menolong mereka membuka pintu-pintu penjara
dan membawa mereka pergi dengan pesan: “Pergilah,
berdirilah di Bait Allah, dan bertitakanlah seluruh firman hidup itu kepada
orang banyak” (bdk Kis 5:7-26) Para rasul mentaati perintah itu dan
mengajar di Bait Allah tanpa rasa takut! Ya, campur tangan Tuhan terhadap
karya-karya baik manusia selalu terjadi, apalagi bila karya itu berhubungan
dengan karya keselamatan-Nya. Dalam hal itu Dia selalu ada dan selalu siap
menolong.
Tuhan Yesus dalam
percakapan-Nya dengan Nikodemus, seorang Farisi, mengatakan secara jelas bahwa
kedatangan-Nya ke dunia ini membawa misi KESELAMATAN,
sebuah MISI KASIH, supaya semua
orang yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup kekal, baik selagi masih hidup
maupun sesudah mati. Tuhan Yesus telah melakukan misi ini secara sempurna (Yoh
3:16-21). Misi keselamatan dari Tuhan adalah misi yang sangat penting dan harus
diteruskan hingga akhir zaman. Ia telah mempersiapkan para murid-Nya dengan
baik dan pada hari Pentakosta Ia memperlengkapi mereka dengan kuasa dari surga,
kuasa Roh Kudus.
Oleh kuasa Ilahi ini para
murid mendapat jaminan bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan untuk keselamatan
umat Allah akan dibantu secara penuh dari surga. Salah satu bantuan itu terjadi
di saat malaikat datang membebaskan mereka dari penjara. Pengalaman seperti ini
selalu terjadi dalam diri para kudus dan semua orang yang berkendak baik. Salah
satu contoh yang saya ingat adalah Mgr. Savelberg, pendiri Serikat Sorrores
Minores Sancti Josephi (SMSJ) yang kini disebut Serikat Dina Santu Yusuf (DSY).
Ketika ia mendirikan tarekat ini banyak sekali cobaan dan tantangan yang
dialaminya. Namun karena ia yakin ini adalah rencana Tuhan maka ia mengatakan
dalam motto hidupnya: “Allah sudah menolong, Allah sedang menolong dan Allah akan
senantiasa menolong”. Dia maju terus dan melakukannya.
Mungkin Anda dan saya saat
ini bekerja untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan umat Allah, atau bekerja
untuk menyelamatkan keluarga, komunitas dan bangsa. Semua pekerjaan baik ini tidak akan terlepas dari pelbagai
pencobaan dan godaan. Tetapi kalau kita yakin akan janji pertolongan Allah
melalui Roh Kudus dan para malaikat-Nya, lakukan itu dengan tekun sampai
tuntas. Allah pasti menolong dan akan selalu menolong !