Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, April 20, 2017

YESUS, PEMIMPIN KEPADA HIDUP !



Dalam sejarah bangsa-bangsa telah lahir banyak pemimpin yang bisa memberi kemakmuran, damai, kesejahteraan kepada rakyatnya. Mereka bekerja keras menata pemerintahan yang bersih, jujur dan adil sehingga rakyat negeri yang mereka pimpin boleh menikmati segala kebaikan dan kedamaian di negerinya, walaupun mereka sering mengalami banyak tantangan dari para lawan politiknya. Namun di pihak lain sejarah para bangsa juga mencatat banyak pemimpin otoriter dan jahat yang membuat rakyatnya hidup dalam ketakutan, kecemasan, kemiskinan karena mereka menggunakan tangan besi dalam memimpin negerinya sambil mengambil kesempatan untuk memperkaya diri, keluarga serta kroni-kroninya. Di dunia ini ada citra orang baik dan ada citra orang jahat. Inilah fakta kehidupan.

Sejarah bangsa Israel ditandai oleh keadaan yang sama. Raja Daud dan Salomo memimpin negerinya dengan tangan kuat, bijaksana dan menciptakan damai dan kesejateraan. Namun setelah kedua tokoh ini kerajaan Israel terpecah belah, berantakan dan selalu menjadi sasaran para musuh di sekitarnya hingga kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Seluruh sejarah hidup Yesus Kristus berada di bawah penindasan yang luar biasa. Kerajaan Romawi menjajah negeri Israel. Pemimpin Israel sendiri, baik pemimpin kerajaan maupun pemimpin agamanya bekerja sama untuk menindas rakyatnya sendiri. Kemiskinan dan penindasan yang dialami rakyat tak terhindari, korupsi dan ketidakadilan yang dilakukan para pemimpin ini menjadi “habitus” yang memperkaya mereka sendiri.

Yesus datang dan bekerja bukan untuk melawan pemerintahan Romawi, kerajaan Israel dan para pemimpin agama-Nya. Setiap hari Dia berkeliling dari desa ke desa, kota ke kota untuk mengajar tentang kasih, kemurahan hati, kesabaran, pengampunan dll sambil mengadakan mujizat. Ia dekat dengan orang berdosa, orang sakit, para “difable”. Ia mengampuni, menyembuhkan dan menghibur mereka dengan perumpamaan-perumpamaan yang menarik, sambil sesekali mengeritik para pemimpin dengan keras. Ia menyiapkan hati bangsa Israel menjadi pelopor cinta kasih: cinta kepada Allah dan sesama, guna menciptakan Kerajaan Allah yang penuh damai di bumi ini. Ia sendiri menjadi pelopor cinta kasih itu melalui pengorbanan-Nya menjadi Penebus dosa manusia agar semua orang yang percaya diselamatkan. Karya keselamatan Yesus Kristus ini dilanjutkan para murid-Nya sejak Gereja Perdana berdiri sampai sekarang ini hingga akhir zaman. Atas dasar ini Yesus diberi gelar oleh Petrus dalam kotbahnya: Yesus itu Pemimpin kepada hidup! (bdk Kis 3:11-26)

Dalam penampakan kepada para murid-Nya sekali lagi Yesus memberi penjelasan tentang tujuan kedatangan-Nya ke dunia serta tentang penderitaan-Nya. Semua ini adalah rencana besar dari Allah untuk membawa manusia kepada kehidupan yang sejati: hidup dalam kasih kepada Allah guna menata kehidupan bersama menjadi lebih baik, lebih damai sehingga semua orang boleh merasakan kasih Tuhan yang menyelamatkan (bdk Luk 24:35-48)

Pemimpin kepada hidup itu telah menderita, wafat dan bangkit. Dari takhta-Nya di surga Ia tetap memimpin kita agar menjaga keselarasan hidup: hidup dalam pertobatan agar selalu bersatu dalam Allah.  








 

Adhitz Ads