Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, April 30, 2017

AKU TAK AKAN GOYAH !



Daud adalah seorang gembala kawanan domba. Sehari-hari hidupnya berada di padang gurun guna menjaga kawanan ternak, milik keluarganya. Sebagai gembala ia tahu kapan ia harus membuka kandang domba dan menghantarnya ke padang rumput yang hijau, kapan ia membimbing domba-domba mendapatkan sumber air yang tenang. Ia juga tahu bagaimana ia membela domba-dombanya dari serangan singa, harimau dan serigala. Pengetahuannya sebagai gembala begitu mantap dan ia melakukan pekerjaan itu dengan baik.. Imannya akan Allah tampaknya tak tergoyahkan. Ia selalu mengatakan kepada dirinya sendiri: Aku tak akan goyah, sebab Allah bersertaku. Karena imannya akan Allah demikian hidup, juga pengalaman memimpin dan menjaga kawanan ternak sedemikian kaya, maka Allah mengangkat dia menjadi raja Israel menggantikan Saul. Daud dalam kepepimpinannya sebagai gembala dan raja memang tak pernah gentar terhadap lawan-lawannya.

Dalam pewartaannya hari ini Kisah Para Rasul menceritakan kesaksian Petrus tentang siapa itu Yesus Kristus, apa tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini dan mengapa Ia disalibkan. Ia juga bersaksi bahwa Yesus yang sudah disalibkan itu telah bangkit dari antara orang mati sebab tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut, sebab dalam diri-Nya ada kekuatan dan kuasa mujizat yang sangat besar, yang dikerjakan Allah atas hidup dan karya-Nya. Saksi kebangkitan itu adalah dia sendiri serta para murid yang lain dan beberapa wanita, termasuk kesaksian raja Daud, nenek moyang mereka yang pernah berkata: “Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan” (bdk Kis 2:22-33) . Allah sendiri telah berjanji kepada Daud bahwa salah seorang dari keturunannya akan duduk di atas tahtanya dan memerintah umat-Nya. karenanya Daud selalu berkata kepada diri-Nya sendiri bahwa Aku tak akan goyah !

Kesaksian Petrus dalam Kisah Para Rasul di atas diteguhkan oleh kesaksian dua murid yang berjumpa dengan Yesus dalam perjalanan ke Emaus. Selagi keduanya berdiskusi tentang apa yang terjadi selama sepekan terakhir ini di Yerusalem, Yesus datang berjalan bersama dengan mereka, tetapi tak satu pun dari antara mereka yang mengenal Dia. Dalam perjalanan itu Yesus bertanya tentang thema diskusi mereka. Lalu keduanya berterus terang mengungkapkan kerinduan umat Israel atas Yesus. Setelah mendengar itu Yesus mencela kedegilan hati mereka karena tidak sanggup melihat apa tujuan kedatangan Yesus ke dunia dan mengapa Ia disalibkan. Mereka mendengar penjelasan itu dengan saksama tanpa mengenal siapa Dia. Setelah pemecahan roti, mereka mengenal-Nya tetapi Yesus langsung hilang. Kesaksian dua murid ini meneguhkan hati para murid yang lain bahwa Yesus sungguh-sungguh telah bangkit (bdk Luk 24:13-35).

Dalam suratnya kemudian Petrus menjelaskan bahwa Yesus wafat di salib untuk menebus dosa manusia sebab Allah tidak mau menebus kita dengan barang fana, juga bukan dengan perak dan emas melainkan dengan darah-Nya sendiri, darah yang tak bernoda dan tak bercacat supaya kita semua beroleh keselamatan abadi (1 Petr 1:17-21). Dengan penjelasan-penjelasan ini kita tahu sekarang: siapa itu Yesus, apa maksud kedatangan-Nya, mengapa Ia disalibkan dan mengapa Ia bangkit dari antara orang mati.

Jika kita semua percaya akan kebenaran ini maka seperti Daud kita dapat berkata kepada dunia ini: Aku tak akan goyah sebab Allah bersertaku ! Di sini saya juga ingin bersaksi bahwa: Jika Yesus itu hidup dan telah memberi seluruh hidup-Nya untuk menebus kita, maka untuk apa kita takut? Kita tidak boleh kalah terhadap pelbagai ancaman yang menyerang kita. Allah kita adalah Allah yang hidup, yang selalu menjaga kawanan-Nya dengan kasih yang tak berkesudahan !

Adhitz Ads