Senang rasanya kalau kita mendengar ayam
berkokok menjelang pagi hari, sebab saat itu kita tahu mentari pagi akan terbit
di ufuk timur menunjukkan hari baru. Kita semua siap-siap bangun untuk mandi
pagi, pergi beribadat ke gereja. Di gereja kita bersyukur kepada Tuhan dalam ekaristi
sambil mohon berkat untuk segala aktivitas hari itu. Di lain kesempatan mungkin
kita bangun pagi-pagi, sambil memakai pakaian olahraga berjalan sejauh mungkin
menikmati udara pagi guna memelihara kesehatan agar tetap bugar. Ayam yang
berkokok di pagi hari memberi tanda yang menyenangkan.
Bagi Petrus, peringatan Yesus dalam
Injil hari ini adalah sebuah peringatan yang sangat serius. Di saat mereka
mengadakan perjamuan Paska bersama-sama, Yesus menyampaikan segala hal yang
bakal terjadi atas diri-Nya di seputar hari raya Paska yang kian mendekat,
terutama pemberitahuan tentang seseorang
yang akan mengkhianati Dia. Semua murid penasaran lalu bertanya kira-kira siapa
yang akan melakukan hal itu. Dengan sangat diplomatis Ia menjawab bahwa
pelakunya adalah dia yang akan menerima roti dari tangan-Nya. Sesudah itu Ia
mencelupkan roti dan memberinya kepada Yudas. Setelah menerima roti itu Yudas pergi
dan tidak kembali lagi sebab setan sudah merasuki dirinya dan ia pun mulai
merancang misi pengkhianatannya bersama para imam, kaum Farisi dll.
Dialog itu pun berlanjut dengan Petrus
yang masih ingin bertanya tentang tujuan kepergian Yesus. Ketika Yesus
merahasiakannya, Petrus dengan gegabah bersumpah: “mengapa saya tidak boleh
ikut, padahal saya rela menyerahkan nyawaku untuk-Mu!”. Lalu Yesus memperingati
Petrus dan berkata: Petrus, sebelum ayam berkokok engkau akan menyangkal Aku
tiga kali! Drama akhir kehidupan Yesus berjalan sedemikian rapi, penuh rahasia
namun kemudian semuanya terungkap dengan jelas. Yudas mengkhianati-Nya dan Petrus
menyangkal-Nya. Bagi Petrus peristiwa ayam berkokok pada hari Yesus dianiaya
sungguh menjadi luka batin yang dalam, dan peristiwa ini membuat ia menangis
sedih dan pergi meninggalkan guru yang dicintainya.
Ribuan tahun sebelumnya nabi Yesaya
terpanggil menjadi nabi Allah. Dalam misi kenabiannya Ia telah menubuatkan
segala sesuatu, yang kemudian terpenuhi seluruhnya dalam diri Yesus. Dalam nubuatnya
hari ini, semua itu merujuk kepada Yesus Kristus. Sejak terbentuk dalam
kandungan ibu, Yahwe sudah memberi-Nya nama, yaitu nama Yesus, mulut-Nya
seperti pedang yang tajam dan anak panah yang runcing guna menyatakan kebenaran
Allah. Dilihat dari semua tugas pelayanan-Nya Yesus sungguh menjadi hamba yang
menyatakan keagungan Allah (Yes 49:1-6). Meskipun orang-orang dekat-Nya
mengkhianati dan menyangkal Dia, justru melalui segala peristiwa itu Allah menggenapi
rencana-Nya untuk menyelamatkan manusia.
Apa yang dilakukan Yudas dan kemudian
Petrus adalah peristiwa manusia dari zaman ke zaman. Akan tetapi perbedaannya tampak
pada keputusan akhir yang mereka ambil. Yudas membuat keputusan fatal dengan
tindakan bunuh diri, Petrus membuat keputusan sesal dan tobat lalu menangis
pergi untuk kemudian berkumpul kembali bersama para murid yang lain. pada
akhirnya, bagi Petrus peristiwa ayam berkokok selalu menjadi peringatan supaya tetap
setia kepada Yesus Kristus sampai akhir hidupnya. Ia menjadi Paus pertama dan
wafat pada salib dengan kepala ke bawah!