Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Mei 06, 2017

KAMI TELAH PERCAYA DAN TAHU !



Prinsip dasar dari para pengikut Kristus, pada masa awal berdirinya Gereja, terutama pada zaman penganiayaan yang besar, baik di Yerusalem maupun pada zaman kaisar-kaisar yang kejam di Roma: “sekali memilih dan menerima Kristus sampai mati tetaplah Kristus”. Biar ditangkap, dianiaya dan dihukum mati mereka menerima itu dengan gembira karena melalui cara itu mereka boleh mengambil bagian dalam penderitaan Kristus untuk menebus dosa dunia. Oleh pengajaran para rasul dan para saksi iman, mereka telah percaya dan tahu apa yang akan mereka terima dalam hidup ini, bila mereka tetap mempertahankan imannya akan Sang Penebus, Yesus Kristus. Mereka yakin mereka akan selamat dan boleh menikmati hidup abadi bersama-Nya, sebab Yesus itu mahakudus, datang dari Allah.

Ketika Yesus bertanya tentang sikap para murid terhadap pengajaran-Nya yang dinilai keras dan sukar dimengerti oleh banyak orang, Petrus menjawab: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." (bdk Yoh 6:60-69). Walaupun Petrus, dalam kesehariannya, seringkali bermasalah dalam pernyataan-pernyataannya terhadap Yesus, namun St. Yohanes dalam kesaksian Injilnya hari ini menulis tentang keyakinan Petrus yang lahir dari hatinya yang terdalam. Ia mewakili para murid yang lain dan berkata: “Kami tak akan pergi seperti orang-orang lain, sebab perkataan-Mu bukan perkataan biasa, tetapi perkataan hidup yang kekal dan kami tahu Engkau itu kudus sebab datang dari Allah”.

Jawaban ini menjadi prinsip dasar yang dipegang teguh oleh para murid Yesus dalam misi mereka selama hidupnya. Mereka menjadi saksi atas sabda Tuhan yang menghidupkan, mereka menjadi saksi atas kekudusan Allah dalam diri Yesus, mereka menjadi saksi atas kemuliaan Allah yang menakjubkan di gunung Tabor dst. Atas dasar teguhnya prinsip yang mereka hayati Roh Kudus terus menerus bekerja menghibur mereka dalam banyak hal. Saulus telah bertobat, jumlah umat semakin bertambah, mujizat-mujizat terus menerus terjadi. Bacaan pertama hari ini menyajikan kisah tentang mujizat penyembuhan seorang lumpuh bernama Eneas dan seorang yang mati hidup kembali bernama Dorkas di Yope. Kedua mujizat ini dikerjakan oleh Roh Kudus melalui doa Petrus (Kis 9:31-42).

Semua tindakan Tuhan ini memperteguh iman para murid dan semua anggota jemaat perdana sehingga mereka berkata: sekali untuk Kristus tetaplah Kristus ! Pertanyaannya bagi kita: ”Apakah di zaman ini kita masih bisa mempertahankan sikap iman seperti mereka itu ketika kita menghadapi godaan dan tantangan yang berat?”. Jika kita hendak mencari aman, kita akan menyerah terhadap godaan, jika kita mau luput dari derita hari ini, kita pasti meninggalkan iman akan Dia. Namun apakah pilihan itu akan memberikan kita jaminan untuk hidup yang kekal? Hemat saya, pilihan yang salah akan selalu berakibat fatal, baik untuk hidup di dunia ini maupun untuk hidup yang kekal.






Adhitz Ads