Ketika menulis renungan ini saya
teringat kembali akan suasana pendidikan di seminari menengah dahulu dan yang
saat ini masih berlaku di seminari di mana saya bertugas. Di seminari secara
bergilir setiap siswa dari kelas tertentu diberi tugas untuk menjaga waktu yang
biasa disebut “time keeper”. Tugas time keeper ini, bukan hanya menggoyang
lonceng saat jam pelajaran atau jam doa dimulai, tetapi lima menit sebelum
lonceng ia sudah harus meniup semprit (peluit kecil yang terbuat dari logam)
untuk mengingatkan teman-temannya bahwa jam lima menit lagi acara kita di
sekolah, di gereja, di asrama akan segera dimulai. Karena itu setiap siswa
hendaknya sudah harus bergegas menuju kelas, kapel, kamar makan dll untuk
memulai acaranya. Manfaat langsung dari pelayanan ini ialah melatih para siswa
agar selalu tepat waktu serta disiplin untuk memulai program hariannya.
Tugas dari Roh Penghibur tidak hanya sekedar
mengingatkan manusia untuk hidup disiplin atau tertib, taat pada kehendak
Allah, tetapi mengingatkan setiap orang yang percaya, akan semua hal yang telah
dikatakan – dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia, sehingga
para murid atau para pengikut-Nya dapat mengingat kembali akan kata-kata Yesus
dan pekerjaan-Nya (Yoh 14:21-26). Satu dua hal yang sangat nyata terjadi dalam
diri para murid Yesus yaitu mereka dapat mengingat kembali akan semua isi pengajaran
Yesus termasuk semua pekerjaan baik-Nya, sehingga mereka tidak memiliki
kesulitan apa pun di saat mewartakan sabda Tuhan, atau semua orang lain tidak
dapat bersoal jawab dengan mereka di saat mereka beradu argumentasi tentang
Mesias. Juga Roh Kudus telah membantu para pengarang Injil untuk menulis kabar
gembira dari berita lisan menjadi tulisan.
Pada saat Barnabas dan Paulus berada di
Listra, keduanya melakukan mujizat penyembuhan
atas seorang yang lumpuh sejak kecilnya. Dengan melakukan doa perintah
orang lumpuh itu berdiri dan dapat berjalan. Peristiwa yang ajaib ini sontak
membangkitkan semangat rakyat penyembah berhala kota ini mempersembahkan korban
untuk menghormati keduanya. Mereka berpikir bahwa dewa Zeus dan Hermes
yang mereka sembah telah turun menjadi
manusia. Doa perintah yang dilakukan Paulus ini terjadi karena diingatkan oleh
Roh Kudus bahwa orang itu memiliki iman dan dia dapat disembuhkan. Karena pimpinan
Roh Kudus itu Paulus berani melakukan doa perintah untuk menyembuhkan si lumpuh
itu (bdk Kis 14:5-18).
Dalam pengalaman hidup harian kita, ada
banyak peristiwa di mana Roh Kudus selalu bekerja mengingatkan kita akan:
·
pentingnya
hidup taat pada perintah Allah,
·
hal-hal
baik yang patut kita kerjakan,
·
arah
dan tujuan hidup di dunia ini,
·
pentingnya
mengobarkan harapan di saat menderita dan mengalami tantangan,
·
pentingnya
berbuat kasih kepada sesama dll.
·
dosa
dan efeknya bagi hidup kita
·
kebenaran
yang perlu kita perjuangkan
·
pentingnya
hidup rukun dan damai, dst.....
Syukur bahwa Tuhan telah mengutus
Roh-Nya untuk menolong kita dalam pelbagai keperluan hidup kita sehari-hari.
Puji Tuhan. Amin