Ibu Eni, sebut saja namanya demikian,
seorang PNS bekerja di kantor pemerintah di sebuah kabupaten. Sejak mengikuti
retret awal (pembaharuan hidup dalam Roh) awal tahun 2000-an ia menjadi anggota
sebuah organisasi rohani. Dalam organisasi rohani ini ia menjadi penggerak
utama hidupnya komunitas rohani tersebut, sebab ia sangat tekun dan giat, tidak
terkecuali dalam urusan di parokinya.
Sementara itu di tempat lain, saya
mengenal beberapa katekis paroki, tamatan sebuah perguruan tinggi swasta,
jurusan teologi, namun dalam hidup berparoki, mereka tampaknya biasa-biasa
saja, kurang aktif dan sering masa bodoh. Bila ada kegiatan katakese umat
mereka selalu mencari alasan untuk tidak ambil bagian karena sibuk dengan
urusan tugasnya dalam keluarga atau di kantor di mana mereka bekerja.
Di tempat lain lagi, mayoritas umat
parokinya adalah golongan menengah ke atas, namun paroki itu termasuk paroki
yang sangat tidak maju karena kurangnya partisipasi umat dalam hal memajukan
karya-karya pastoral paroki. Contoh saja: Liturgi mingguannya mati karena
kelompok-kelompok umatnya tidak mau berkorban untuk melatih koor, kecuali kalau
hari-hari raya. Pastor-pastor yang pernah bekerja di situ selalu mengeluh dan
pindah dengan hati sedih karena merasa gagal menggerakkan umat di situ, bahkan
pergi dengan hati terluka sebab kalau mereka pindah mereka sering diterpa
gossip yang tak enak.
Contoh-contoh di atas mewakili banyak
cerita di mana-mana di seluruh dunia tentang sepak terjang misi keselamatan
Yesus Kristus bagi seluruh umat Allah, baik dalam diri para imam dan maupun dalam
diri umat Allah. Rupanya seseorang atau lebih baru menjadi aktif bila mereka
mengalami kuasa dan jamahan Tuhan melalui pengalaman rohani, sentuhan kuasa Roh
Kudus. Paus hari ini mengangkat thema Hari Minggu Panggilan Sedunia: “Roh Tuhan
Menggerakkan Misi”
Petrus dalam hidupnya sebagai murid
Kristus adalah seorang dari latarbelakang hidup sebagai nelayan. Kehidupan para
nelayan umumnya itu ulet, tahan terhadap segala jenis cuaca, jarang sakit,
polos, jujur tetapi juga gegabah dan suka mengeluh dan putus asa, apalagi kalau
mereka tidak mendapat hasil dari pekerjaannya. Demikianlah kira-kira sifat
Petrus yang menonjol sebelum kebangkitan Yesus dan hari Pentakosta. Namun
sesudah dua peristiwa besar ini, Petrus sungguh berubah, karena ia mengalami
kebangkitan Yesus dan urapan kuasa Roh Kudus. Dua peristiwa ini sungguh telah
mengubah kehidupannya, dari takut menjadi pemberani, dari ragu-ragu menjadi
yakin, dari gegabah menjadi tenang bahkan kemudian dipercayakan Yesus menjadi
pemimpin pertama Gereja kudus-Nya.
Dalam Kisah Para Rasul hari ini Petrus
berkotbah dengan mantap sambil dengan mengecam keras atas ketegaran hati
bangsanya yang telah menolak Yesus. Para pendengarnya terharu dan langsung
meminta nasihat kepadanya, apa yang harus mereka perbuat supaya diselamatkan?
Petrus memberi pedoman yang jelas: bertobat, dibaptis dalam nama Tritunggal, dan
menerima Roh Kudus. Hari itu jumlah umat bertambah 3000 jiwa. Spektakuler dan
luar biasa. Petrus hingga akhir hidupnya menjadi saksi Kristus yang handal.
Pusat kekatolikan di Vatikan, basilika St. Petrus didirikan diatas makam
Petrus. Nama Petrus yang berarti “batu karang” sungguh-sungguh telah menjadi
“batu karang” bagi Gereja Kristus
Dalam Injil hari ini St. Yohanes
bersaksi tentang Yesus yang menyatakan diri-Nya sebagai pintu bagi setiap
domba. Dalam karya-Nya di tengah bangsa-Nya sendiri Yesus telah berperan
menjadi pintu keselamatan bagi semua orang, yang memberikan hidup secara
berkelimpahan. Melalui pengajaran-Nya Ia menunjukkan kebenaran-kebenaran dan
pentingnya hidup taat dan setia di bawah hukum-hukum Tuhan terutama hukum cinta
kasih; Ia mengajar tentang pentingnya integritas hidup sebagai anak-anak Allah
yang setia, jujur dan saleh; Ia menjadi pintu bagi semua yang sakit dan lemah
dengan menyembuhkan mereka; Ia menjadi pintu bagi yang berdosa dengan memberinya
pengampunan; Ia menjadi pintu bagi yang kerasukan dan mengusir setan-setan; Ia
menjadi pintu bagi yang lapar dan haus dan menyediakan makan minum bagi mereka;
Ia menjadi pintu bagi yang berkekurangan anggur dengan mengadakan mujizat air
menjadi anggur; Ia menjadi pintu bagi yang cacat dan membuat mereka bisa
melihat atau berjalan, dst. Yesus telah menjadi pintu yang baik terutama karena
kerelaan-Nya untuk taat kepada kehendak Bapa-Nya guna menebus dosa manusia
melalui jalan penderitaan salib, wafat dan bangkit.
Petrus menjadi saksi utama bagiamana
Yesus telah menjadi istimewa bagi segenap umat manusia melalui karya-karyaNya
yang luar biasa di atas. Karena itu dalam suratnya hari ini Petrus memberi
nasihat kepada seluruh jemaat demikian: “tak usah berkecil hati, jika karena
perbuatan baik kamu dinista, dicemooh, diejek, itu semua adalah bentuk kasih
karunia Allah bagimu, sebab Yesus sendiri juga telah mengalami hal yang sama bahkan
lebih dari kita”.
Pada zaman modern ini tampaknya semakin
banyak orang kurang beriman, kurang beretika dan sangat mementingkan dirinya
sendiri. Bila Anda dan saya menyaksikan kelemahan-kelemahan ini, jadilah pintu
yang baik bagi mereka semua. Tetaplah menjadi saksi yang giat dan setia dalam
Gereja-Nya !