Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Mei 10, 2017

TERANG ITU MASIH BERSINAR !



Situasi Indonesia, 9 Mei 2017 kemarin, sungguh menyedihkan, dunia peradilan tenggelam ditelan keinginan massa yang tidak punya hati untuk memaafkan atau mengampuni. Orang benar dihukum dengan alasan karena bikin gaduh, orang benar dihukum dengan mendengarkan kesaksian dari para saksi palsu. Situasi ini mengingatkan kita akan sebuah kejadian paling tragis dalam sejarah manusia, yakni sejarah peradilan Yahudi, di mana Pilatus menjatuhkan hukuman mati atas Yesus karena tekanan massa, di bawah pimpinan para ulama Yahudi. Mereka rela membebaskan Barabas penjahat dan menghukum Yesus yang datang membawa terang keeelamatan bagi semua. Kejadian hari ini sungguh mencoreng kembali dunia peradilan Indonesia yang sedang kuat-kuatnya mendorong supremasi hukum ke tingkat yang lebih baik. Hari ini Indonesia menceritakan kepada dunia bahwa hukumnya masih tunduk kepada preman jalanan.

Ketika Yesus mengalami penolakan oleh bangsanya sendiri, terutama kaum elitenya, kemudian dihukum mati, St. Yohanes dalam kesaksian Injilnya hari ini mengutip kembali kata-kata Yesus dalam pengajaran-Nya: “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal” (Yoh 12:48-50). Semua hal yang disampaikan Yesus dalam pengajaran serta tindakan-tindakanNya, yang mengagumkan banyak orang itu sesungguhnya berasal dari Sabda Yang Kekal yaitu Allah sendiri demi keselamatan manusia. Tetapi karena hati manusia yang jahat dalam diri kaum ulama Yahudi masa itu telah dikuasai oleh kegelapan dosa: kesombongan, kekuasaan, uang dan jabatan dll, maka mereka menutup hati, mata dan telinganya lalu memaksa Pilatus agar memenuhi keinginan jahat mereka.

Pada saat Yesus menderita karena penganiayaan yang kejam lalu mati di salib para ulama itu tertawa riang karena merasa diri menang. Saat itu, dunia ini rasanya berada dalam genggaman mereka, Dalam pikiran mereka Yesus dan kebenaran-Nya mati tak berdaya, mereka merasa berada di atas segalanya. Tak ada sesuatu atau orang yang perlu mereka takuti. Mereka boleh melakukan segala hal sesuka hatinya, penindasan terhadap rakyat kecil terus berjalan, korupsi merajalela. Menyaksikan semua ini mungkin kita bertanya: di manakah Tuhan dan terangnya?


St. Yohanes Paulus II pernah mengatakan demikian: “Suara hati moral perorangan maupun sosial dewasa ini – juga akibatnya masuknya media massa – terancam oleh bahaya yang gawat sekali dan fatal, yakni mencampuradukkan kebaikan dan kejahatan..... Cukup menyedihkan, sebagian besar masyarakat zaman sekarang menyerupai masyarakat yang digambarkan St. Paulus dalam suratnya kepada umat di Roma. Masyarakat itu terdiri dari orang-orang yang menindas kebenaran. Sesudah mereka mengingkari Allah dan percaya bahwa mereka mampu membangun kota di dunia tanpa Dia, pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, namun mereka menjadi bodoh, melakukan perbuatan-perbuatan yang mendatangkan maut, dan mereka bukan saja melakukannya sendiri, melainkan setuju dengan orang-orang yang melakukannya. Manusia berkoalisi dengan kejahatan.”

Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru telah memberikan gambaran lengkap tentang hidup manusia, tentang kebaikan dan kejahatannya, terang dan gelapnya, sukacita dan deritanya semua tertulis di dalamnya. Kita percaya terang tak pernah bisa dikalahkan oleh kegelapan, kebenaran tak pernah bisa tunduk di bawah kejahatan dan tipu daya. Di dalam Tuhan tak ada kegelapan dan kejahatan......semua kegelapan dan kejahatan zaman ini akan tunduk pada kebenaran yang akan segera datang ! Sesudah wafat dan kebangkitan Yesus, para rasul yang hidup dalam kebenaran itu telah mendirikan Gereja Kristus mulai dari Yerusalem lalu mewartakan dan menyebarluaskan Injil-Nya ke seluruh wilayah Asia Kecil hingga ke Roma (bdk Kis 12:24-13:5a).

Tetaplah menjadi terangnya sebab Terang itu akan tetap bersinar walaupun awan kelam datang menutupnya.

Adhitz Ads