Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Mei 04, 2017

BARANGSIAPA PERCAYA !



Percaya adalah modal terbesar yang menjamin terjalinnya hubungan baik serta akrab antar manusia dengan Tuhannya dan antar manusia dengan manusia lainnya. Tanpa saling percaya antar sesama tak mungkin ada kemauan untuk bekerja sama, tak mungkin ada keinginan saling menolong dan tak mungkin juga tumbuh harapan untuk berbuat baik, serta tak mungkin timbul rasa cinta untuk berbagi dll. Percaya adalah modal terbaik untuk menjalin hubungan akrab dan cinta kepada Tuhan, sebab karena percaya kepada-Nya manusia bisa memuji dan menyembah-Nya, karena percaya manusia selalu menaruh harapan pada pertolongan-Nya, karena percaya manusia berusaha menjalankan perintah-Nya dengan taat dan penuh cinta. Percaya adalah dasar untuk menghidupkan segala potensi yang baik untuk memuliakan Tuhan dan berbuat baik kepada sesama,,,,,

Dalam bacaan pertama hari ini rasul Filipus berjumpa dengan seorang sida-sida dari Etiopia. Sida-sida ini sedang dalam perjalanan pulang dari beribadah di Yerusalem dan di atas keretanya ia membaca Kitab nabi Yesaya yang bernubuat tentang Anak Domba yang dibawa ke pembantaian.....(Kis 8:26-40). Teks itu adalah sebuah nubuat mengenai Yesus Kristus. Rasul Filipus menerangkan tentang teks ini kepadanya dan ia mengerti lalu ia minta dibaptis. Filipus membaptisnya karena ia percaya. Sesudah dibaptis ia pulang ke rumahnya dengan sangat bersukacita. Percaya dan berharap pada Tuhan yang disertai sukacita adalah efek perjumpaan manusia dengan Tuhannya. Efek seperti inilah yang mendorong manusia untuk bermisi tentang Dia dalam hidupnya setiap hari. Para rasul percaya akan Yesus yang bangkit, mereka juga percaya akan kuasa Roh Kudus yang mereka terima pada hari Pentakosta. Efek percaya itulah yang membuat mereka tak henti-hentinya menceritakan kabar gembira tentang Yesus Kristus kemana saja.

St. Yohanes Rasul menulis tentang pengajaran Yesus mengenai diri-Nya menjadi “roti hidup”. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup”. (bdk Yoh 6:44-51). Syarat untuk menerima pengajaran-Nya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Dia sebagai roti hidup tidak lain adalah percaya. Pada saat kita hendak dibaptis kita pun diminta untuk mengungkapkan iman kita dalam doa yang biasa disebut “CREDO” – Aku percaya ! Percaya, kata Tuhan, bukan saja memberi kegembiraan dan penghiburan ketika mewartakan nama-Nya tetapi memberi kita hidup kekal. Kita bersyukur bahwa yang mengajarkan kebenaran ini kepada kita bukanlah manusia biasa tetapi Dia yang datang dari surga. “Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa” – Yesus datang dari surga, Dia telah melihat Bapa, Dia juga membawa misi Bapa-Nya, untuk keselamatan segenap umat manusia. Yang percaya diselamatkan dan yang tidak percaya akan dihukum.

Kalau ada di antara kita menolak untuk percaya itu kebebasannya, kalau ada orang yang murtad itu juga kebebasannya, kalau ada orang yang menghina-Nya itu juga kebebasannya, kalau ada orang berbuat jahat kepada semua orang yang percaya kepadanya itu juga kebebasannya. Namun jangan lupa Tuhan punya hukum dan manusia juga punya hukum, akan tetapi bila ada tidak bisa mencapai hidup kekal,  itu urusan Dia yang memiliki hukum yang tak dapat diintervensi oleh siapa pun. Yang sudah percaya, jagalah saja asa imanmu kepada-Nya......yang tidak percaya dan menolak-Nya, biarkan mereka dengan kebebasannya, sebab pada saatnya mereka akan menerima apa yang mereka pilih dan perbuat !

Adhitz Ads