Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Mei 09, 2017

IMAN: MEMBUKA PINTU HATI !



Percaya itu dasar utama untuk bisa berjumpa dengan Tuhan. Sebab dengan percaya kita bisa datang kepada-Nya, dengan percaya kita bisa berdoa memuji dan meyembah-Nya, dengan percaya kita selalu menaruh harapan pada-Nya, dengan percaya kita selalu akan mengandalkan Dia dalam segala hal, dengan percaya kita menerima hidup kekal. Tanpa iman atau percaya tak mungkin ada perjumpaan itu, tak mungkin juga ada segala aktivitas yang lain yang berhubungan dengan-Nya.

Percaya bukan hanya membuka mata untuk melihat segala kebesaran Tuhan melalui ciptaan-Nya, percaya itu memerlukan keterbukaan hati dan pikiran untuk mendengar warta-Nya, berusaha mengenal-Nya, menerima dan mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Orang Yahudi setiap hari sudah mendengarkan Dia melalui pengajaran-Nya, melihat Dia melakukan segala hal yang hanya bisa dikerjakan oleh Allah, tetapi mereka tidak membuka hati dan pikiran untuk menilai bahwa apa yang dikerjakan oleh-Nya sungguh karena kuasa dari Yang Mahatinggi. Jika mereka membuka pintu hati dan pikiran yang jernih, mereka tidak perlu meminta kepada Yesus: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." (bdk Yoh 10:22-30). Jawaban Yesus jelas sekali: kamu sudah melihat semua pekerjaan-Ku, itulah yang memberi kesaksian tentang Aku ! Orang Yahudi tidak bisa melihat dan menilai semua pekerjaan-Nya karena mereka tidak mau membuka hati dan pikiran-Nya saja. Demikian pun nasib dari orang-orang lain yang tidak percaya kepada Yesus. Hati dan pikiran yang tertutup merupakan ganjalan untuk percaya.

Sebaliknya orang-orang yang sudah percaya dan melarikan diri karena penganiayaan di Yerusalem, ketika mereka pindah ke kota lain, mereka tetap mewartakan nama Yesus dan karya-karyaNya. Dengan demikian pewartaan kabar gembira tentang Yesus semakin meluas dan menyebar ke mana-mana. Para pengikut Kristus pun semakin bertambah. Mendengar berita tentang pertumbuhan jumlah umat yang pesat ini, jemaat di Yerusalem mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah bertemu dengan Saulus di Tarsus, keduanya sepakat kembali ke Antiokhia lalu tinggal di situ selama satu tahun. Di situ mereka memberi nama jemaat baru itu: Kristen – pengikut Yesus Kristus (Kis 11:19-26). Karya Roh Kudus di sini sungguh dahsyat karena meskipun orang-orang percaya itu tahu akan resiko yang mereka hadapi karena pemberitaan itu, mereka tidak takut untuk bersaksi.

Menerima dan tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat ditentukan oleh hati dan pikiran manusia. Jika kedua pintu utama ini tetap tertutup karena bermain dengan logika serta keinginan sendiri, segala yang baik tentang Tuhan Yesus dan pekerjaan-Nya selalu dianggap bohong atau tak berguna. Tentang sikap ini Tuhan Yesus sudah mengatakan: tak ada gunanya kita memberi emas kepada babi. Bersyukurlah kepada Tuhan jika Anda berada di pihak yang menerima dan mengakui-Nya !

Adhitz Ads