Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Mei 19, 2017

JANGAN MEMBERI BEBAN !



Benda yang kita namakan beban menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebuah barang yang berat, kalau dipikul atau dijunjung ia membutuhkan energi yang cukup atau tenaga yang kuat. Bila kata “beban” ini dipakai sebagai kiasan, itu berarti suatu tanggung jawab atau kewajiban yang berat yang ditanggungkan kepada seseorang atau kelompok tertentu untuk dikerjakan, dijaga atau diselesaikan. Ditinjau dari kiasan ini maka dalam hidup harian kita ada banyak beban yang ditanggungkan kepada setiap orang untuk dikerjakan dengan penuh tanggung jawab hingga selesai. Tanggung jawab, hukum, tugas, pekerjaan, ujian, skripsi, anak banyak dll seringkali terasa sebagai beban bila hal-hal itu sangat berat untuk dikerjakan, dijaga atau diselesaikan.

Thema sidang konsili pertama di Yerusalem tentang: Kewajiban Sunat bagi orang Kristen dari golongan bukan Yahudi. Setelah para penatua dan para rasul berdiskusi banyak tentang pandangan itu, mereka bersepakat untuk membatalkan aturan itu, karena hal itu akan membebani semua bangsa lain yang ingin masuk Kristen. Hasil keputusan itu mereka tulis dalam surat kepada jemaat di Asia kecil (Pisidia, Antiokhia, Derbe, Listra ddl) dengan mengatakan: “Kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini” (bdk Kis 15:22-31). Keputusan ini sungguh menyenangkan jemaat baru binaan Paulus dan Barnabas, sebab mereka bebas dari beban yang tidak perlu. Kristus sendiri tidak menuntut sunat Yahudi sebagai tanda untuk menjadi pengikut-Nya selain menerima pembaptisan dalam Bapa, Putera dan Roh Kudus. Sunat itu tuntutan yang berhubungan dengan adat istiadat Yahudi dan kesehatan reproduksi, bukan iman.

Dalam pengajaran-Nya kepada para murid hari ini, Yesus mengulas tentang KASIH. “Kasihilah seorang akan yang lain. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (bdk Yoh 15:12-17). Pegangan utama menjadi pengikut Kristus adalah melakukan segala perintah-Nya atas dasar kasih kepada-Nya, bukan atas dasar ketakutan dan paksaan. Kalau takut dan terpaksa perintah itu menjadi beban yang berat, tetapi kalau dilakukan dengan kasih maka seseorang akan menjalankan perintah itu dengan sukacita karena ia tahu tujuan jangka pendek dan tujuan akhirnya yakni keselamatan sekarang dan abadi.

Mungkin kita sendiri sering memberi beban yang tidak perlu kepada sesama di sekitar kita, yang membuat mereka merasa tersiksa baik secara pribadi maupun secara umum dalam keluarganya, kelompok masyarakat dst? Jawaban ada pada diri kita masing-masing.  

Adhitz Ads