Dalam hidup ini, kita tak pernah bisa terhindar
dari hidup bersama tanpa pemimpin. Dalam keluarga kita punya pemimpin yang
disebut ayah atau bapa; dalam sekolah ada pemimpin kelas yaitu ketua kelas dan
ada pemimpin sekolah yang namanya kepala sekolah; dalam wilayah desa,
kecamatan, kabupaten, propinsi dan negara masing-masing dengan pemimpinnya. Dalam
hidup menggereja mulai dari tingkat yang paling dasar sampai dengan tingkat
yang paling tinggi juga dengan pemimpinnya. Tugas pemimpin tidak lain dari pada
mengarahkan, membimbing, menuntun, mengatur, mengkoordinir semua orang lain
yang berada di bawah kepemimpinnya, sesuai dengan aturan, tata tertib yang
sudah disepakati bersama menuju tercapainya cita-cita, visi misi bersama dalam setiap
tingkatan lingkup hidup bersama itu.
Dalam perjanjian baru Tuhan Yesus
menyebut diri-Nya sebagai gembala bagi kawanan domba. Bagi para pengikut-Nya
Dia adalah gembala atau pemimpin. Sebagai gembala yang baik dalam Injil hari
ini Dia mengatakan kepada kita bahwa Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup. Pernyataan
ini merupakan jawaban atas pertanyaan Thomas: Tuhan kami tidak tahu jalan ke
situ, bagaimana kami bisa sampai ke situ? (bdk Yoh 14: 1-6). Dengan jawaban itu Yesus menegaskan
kepada para murid-Nya, kalau mereka bejalan bersama-Nya, mengikuti
tuntunan-Nya, tak perlu cemas akan segala sesuatu, sebab jalan-Nya adalah jalan
yang benar, jalan yang menghantar semua orang menuju kehidupan baru. Kehidupan baru
itu tidak lain dari pada kehidupan yang dipimpin oleh Roh-Nya supaya para
pengikut-Nya boleh mengalami kasih persaudaraan, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Suatu kehidupan baru menuju kemerdekaan sejati yang disedikan Tuhan dalam
Kerajaan-Nya.
Menurut St. Paulus yang mengajar di
rumah ibadat Yahudi di Antiokhia, Pisidia, janji Allah kepada nenek moyang
Israel sudah digenapi melalui Yesus Kristus yang sudah wafat dan bangkit dari
antara orang mati. Karena itu tak usah ragu untuk menerima Dia, mengakui-Nya
sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Kami menjadi saksi dari semua kebenaran ini
(Kis 13:26-33). Mendengar pengajaran itu tentu makin teguhah iman orang-orang
di situ dan semakin banyak orang yang dibaptis menjadi pengikut Yesus Kristus.
Para rasul dan jemaat perdana serta
semua orang lain sesudahnya telah dibaptis menjadi pengikut-Nya, termasuk Anda
dan saya. Tak usah takut terhadap apa saja yang kita alami dalam hidup ini, Dia
telah berpesan kepada para murid-Nya: Aku pergi ke rumah Bapa untuk menyediakan
tempat bagimu. Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Karena itu ikuti
saja jalan-Nya, sebab jalan-Nya itu benar dan menuju kehidupan yang selalu
lebih baik. Amin