Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, September 13, 2017

BERCOKOL DALAM DOSA = MENYEMBAH BERHALA !

Menurut KGK = Katekismus Gereja Katolik, dosa adalah segala kehendak hati, tutur kata dan tindakan yang berlawanan dengan kehendak Allah yang kudus, yang sifatnya jahat dan merugikan diri sendiri serta orang lain. Orang-orang yang bercokol dalam dosa adalah orang-orang yang dengan kehendak bebasnya selalu mencari kesenangan diri dengan berlaku jahat di hadapan Tuhan dan sesama. Orang yang berdosa lebih terikat untuk menyenangkan diri dengan berlaku jahat. Karena itu mereka dapat disebut menyembah dirinya sendiri (manusia). Setiap orang yang menyembah diri sendiri dan hal lain yang sifatnya duniawi diebut menyembah berhala.

Kebenaran ajaran di atas dikukuhkan oleh St. Paulus dalam suratnya hari ini kepada jemaat di Kolose: “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala” (bdk Kol 3:1-11). Cabul, najis (kata-kata kotor), hawa nafsu jahat, serakah (rakus) dan semua kejahatan lainnya adalah kesenangan-kesenangan manusia yang bertentangan dengan kekudusan Allah, maka St. Paulus menyatakan itu sama dengan menyembah berhala. Menyembah berhala = menyembah yang bukan Allah atau mencari kesenangan diri yang sifatnya jahat dan merugikan hubungan antara Allah dengan manusia serta antara manusia dengan manusia.

Dalam hubungan dengan mencari kesenangan diri dalam hal yang jahat, Tuhan Yesus hari ini mengatakan: Yang berbahagia itu adalah mereka yang hidupnya miskin di hadapan Allah (mengandalkan Allah), mereka yang kelaparan, yang menangis, yang dibenci karena kebenaran, yang berusaha mengambil bagian dalam pekerjaan-pekerjaan untuk memajukan Kerajaan Allah. Sebaliknya Ia tidak membenarkan mereka yang hidup dalam kejahatan (Luk 6:20-26).  

Tawaran untuk berpikir, berbicara dan bertindak jahat menggoda kita setiap hari. Semuanya tampak menyenangkan tubuh jasmani namun efeknya kehilangan kebahagiaan, kegembiraan, sukacita dan hidup kekal. Tawaran untuk hidup suci, baik dan benar juga datang setiap saat melalui banyak hal. Akan tetapi manusia lebih cenderung untuk hidup dalam kejahatan dari pada dalam kebenaran dan kebaikan. Karena itu bila kita selalu bercokol dalam dosa maka kita menyembah berhala - menyembah dosa-dosa.  








Adhitz Ads