Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, September 16, 2017

MEMBANGUN RUMAH YANG KOKOH !

Pada zaman ini ada banyak arsitek bangunan yang sangat pandai membuat gambar bangunan (rumah, kantor, perusahaan, dll) sesuai dengan struktur tanah di mana bangunan itu akan dibangun. Mereka lebih dahulu meninjau lokasi, melihat keadaan tanah, lalu menggambar rumahnya sambil dengan teliti membuat perhitungan-perhitungan seperti: berapa dalam pondasi bangunan, berapa banyak batu, pasir, semen, beton dengan pelbagai ukurannya yang dibutuhkan untuk kepentingan pondasi itu dst hingga detail-detail lainnya. Para arsitek tersebut menggambar dan menghitung detailnya sedemikian rupa sehingga bangunan itu bisa berdiri kokoh – kuat, tidak mudah roboh bila diterjang angin, banjir dan gempa bumi. Kita semua menginginkan rumah – bangunan kita kokoh.

Tuhan Yesus adalah arsitek ulung. Dia menasihati para pendengar-Nya dengan perumpamaan tentang membangun rumah di atas pasir ataukah di atas batu karang. Bila dibangun di atas pasir itu ibarat orang yang mendengar sabda-Nya tetapi tidak melakukannya. Imannya mudah goyah, rapuh. Cepat atau lambat prahara godaan akan datang dan semua itu akan menghancurkan hidupnya.  Bila dibangun di atas batu karang itu ibarat seorang yang mendengarkan sabda dan melakukannya. Iman orang itu akan bertumbuh kokoh dan kuat, hidupnya tidak mudah dipengaruhi oleh godaan manapun sekuat apapun godaan itu (bdk Luk 6:43-49).

Di dunia ini ada banyak hal jahat yang membuat manusia mudah terjerumus ke dalam dosa. Oleh karena itu setiap orang hendaknya membangun benteng kehidupannya masing-masing, bukan hanya mendengarkan sabda Tuhan tetapi terutama melaksanakan sabda itu dalam kehidupannya dengan percaya, taat dan setia. Sabda Tuhan itu adalah sabda kehidupan, ia bisa menjadi terang untuk menuntun manusia agar tahu membedakan yang baik dari yang buruk; sabda itu bisa menjadi jalan agar setiap orang percaya bisa mengikuti jalan itu sehingga sampai pada tujuannya; sabda itu bisa menjadi garam yang menyenangkan untuk menghibur setiap orang yang susah dan menderita; sabda itu bisa menjadi sumber pengharapan bagi setiap orang ragu, bimbang dan mudah putus asa; sabda itu bisa menjadi api yang mengobarkan semangat untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan baikya; sabda itu bisa menjadi madu yang membuat kita kuat dan tahan uji, dst.

Siapakah sabda itu sesungguhnya? Sabda itu telah menjelma menjadi manusia, yaitu Yesus sendiri. Seperti Yesus sendiri yang hidup-Nya taat, setia pada tugas perutusan-Nya oleh Bapa demi keselamatan kita, maka kita sebagai murid-Nya hendaknya juga setia mendengarkan Dia dan taat melaksanakan  perintah-Nya sehingga kita menjadi orang yang kuat bagaikan sebuah rumah yang berdiri di atas batu karang yang teguh. Yesus datang dari surga untuk menyelamatkan manusia dari cengkeraman dosa. Oleh-Nya hidup kita dimuliakan, begitu kata St. Paulus dalam suratnya kepada Timoteus hari ini (bdk 1 Tim 1:15-17).

Tugas Anda dan saya hari ini adalah mendengarkan Dia dalam sabda-Nya dan melaksanakannya. Dengan itu kita sudah mendirikan rumah kehidupan yang kokoh!

Adhitz Ads