Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, September 15, 2017

PERAN MARIA DALAM HIDUPKU ! (pesta Bunda Maria Berdukacita)

Sejak usia 2 tahun, ayah ibuku mengajarkan aku untuk berdoa Rosario. Setiap pagi dan malam kami berdoa Rosario tanpa bosan-bosannya. Keduanya mengatakan: berlindunglah kepada Bunda Maria sepanjang hidup dengan berdoa Rosario supaya engkau tidak jatuh ke dalam godaan setan yang menjerumuskan engkau ke dalam dosa dan supaya dia memohon bantuan puteranya untuk menolongmu dalam suka dan duka. Pengajaran ayah ibu ini tertanam sangat dalam dan doa Rosario menjadi doa yang menemaniku sepanjang hidup hingga saat ini. Tiada hari tanpa Rosario. Mujizat doa ini telah terbukti dalam banyak hal terutama dalam memelihara panggilan dan menjalani karya pastoral di tengah umat Allah, baik di paroki maupun di lembaga pendidikan. Bunda Maria sungguh menjadi penolong abadi. Sentuhan kasihnya sangat terasa. Ia menghibur di kala menderita, ia menguatkan di saat lemah, ia membuka jalan di saat tiada jalan. Persatuan hidup dengan puteranya Yesus Kristus itulah yang membuat segalanya menjadi “tiada yang mustahil” sebab ia sendiri telah mengalami “ketidakmustahilan” itu. Ia mengandung Yesus tanpa peran seorang laki-laki.    

Agama Kristen mengakui Maria sebagai ibu Tuhan Yesus. Agama Islam juga demikian. Pengakuan ini semuanya termuat dalam Kitab Suci masing-masing, baik dalam Alkitab maupun dalam Alquran. Pengakuan ini bukan sekedar iman yang kosong tanpa arti tetapi berdasarkan peran Maria yang telah menerima tugas dari Allah untuk melahirkan Yesus ke dunia ini tanpa peran seorang lelaki. Maria mengandung Yesus selama 9 bulan lalu melahirkan dan memeliharanya dan hidup bersama-Nya hingga Tuhan Yesus mulai bekerja di tengah orang banyak selama hampir 3,5 tahun. Pada saat akhir hidup Yesus, saat Ia memanggul salib menuju Golgotha hingga pemakaman-Nya, Maria turut serta lagi. Ketika Yesus bergantung di kayu salib, Maria dan Yohanes Rasul berdiri di kaki salib-Nya. Saat itu Yesus mengatakan kepada Maria: Ibu, lihatlah anakmu, dan kepada Yohanes: Lihatlah ibumu ! Sabda Yesus ini menunjukkan bahwa para murid-Nya, semua orang yang percaya kepada Yesus, tidak boleh lupa pada bunda Maria. Jangan remehkan peran Maria, ibunya, sebab sebagai manusia Yesus menjadi sangat kuat ketika bunda Maria menyertai perjalanan salib-Nya hingga Maria memangku-Nya tanpa nyawa di Golgotha. Karena perjalanan salib inilah maka ia digelar Bunda Berdukacita dan hari ini Gereja mengajak kita untuk merayakan pesta ini.

Perjalanan salib Yesus menunjukkan kepada kita bagaimana Ia taat kepada kehendak Allah. Sejak Ia berdoa di taman Getsemani, dalam perjalanan-Nya ke Golgotha, hingga bergantung di kayu salib Yesus telah mempersembahkan doa-doa dan harapan kita kepada Bapa-Nya dengan ratap tangis dan keluhan yang tak terucapkan. Doa-doa-Nya didengarkan karena Ia saleh, tidak berdosa. Dengan penderitaan itu Ia belajar menjadi taat sehingga korban-Nya menjadi sempurna dan karena itu Ia diangkat menjadi pengantara kita yang sempurna (bdk Ibr 5:7-9) Melalui Dia, segala doa dan harapan kita dikabulkan Allah, Bapa kita. Sungguh indah peran Yesus bagi hidup dan keselamatan kita. Tanpa korban-Nya di kayu salib tak mungkin pintu surga dibuka. Sungguh indah juga peran Maria dalam hidup beriman, sebab tanpa kerja samanya “tak mungkin Yesus datang ke dunia”. Bunda Maria, doakan kami pada puteraMu Yesus Kristus. Amin.

Adhitz Ads